Perubahan pada pola makan yang sehat dapat membantu mereka mengatur berat badan yang bisa menyebabkan kenaikan pada asam lambungnya.
Menurut Pedoman Diet untuk orang Amerika 2020-2025, sekitar 74 persen dari semua orang dewasa di AS mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dan peningkatan risiko terkena refluks asam. Hal ini karena, kelebihan lemak di sekitar area perut dapat memberi tekanan pada perut dan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menahan asam.
Selain itu, penting bagi orang-orang untuk berfokus pada cara-cara yang aman untuk menurunkan berat badan, karena menurunkan berat badan terlalu cepat dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Gatal karena Gigitan Nyamuk, Aman dan Mudah Diaplikasikan
Sebuah studi pada 2005 menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan frekuensi menelan dan meningkatkan tingkat pembersihan refluks di kerongkongan.
Mengunyah juga dapat meningkatkan produksi air liur yang dapat membantu melemahkan asam lambung.
Namun, penting untuk menghindari permen karet yang mengandung gula karena dapat memperburuk gejala atau menyebabkan erosi gigi.
Selain itu, orang dengan refluks asam juga harus menghindari permen karet rasa mint, seperti peppermint dan spearmint. Hal ini karena juga dapat memperburuk gejala dari asam lambung itu sendiri.
Baca juga: Apakah Asam Lambung adalah Penyakit Genetik? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Dikutip dari Healthline, beberapa minuman, termasuk kopi dan alkohol, dapat meningkatkan gejala refluks asam.
Untuk itu, Anda bisa menggantinya dengan teh herbal atau teh tanpa kafein yang dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya refluks asam.
Teh herbal juga dapat membantu memperbaiki pencernaan dan meredakan gejala seperti pusing atau mual.
Sementara itu, menurut sebuah ulasan, tidur miring ke kiri dapat menurunkan asam di kerongkongan hingga 71 persen.
Meski alasannya tidak sepenuhnya jelas, hal itu bisa dijelaskan dengan anatomi.
Kerongkongan memasuki sisi kanan perut, di mana sfingter esofagus bagian bawah berada di atas tingkat asam lambung saat Anda tidur miring ke kiri.
Di sisi lain, saat Anda berbaring miring ke kanan, asam lambung menutupi sfingter esofagus bagian bawah sehingga meningkatkan risiko refluks.
Baca juga: Pentingnya Menurunkan Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.