KOMPAS.com - Cara mengobati asam lambung saat kambuh bisa dilakukan dengan beberapa perubahan gaya hidup, termasuk pola makan, pola tidur, dan beberapa lainnya.
Perlu diketahui, asam lambung adalah salah satu gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan sensasi terbakar di tengah dada yang berhubungan dengan mulas.
Meskipun beberapa orang sering menggunakan obat untuk mengobati asam lambung ini, namun banyak perubahan gaya hidup yang juga dapat membantu Anda untuk mengurangi sekaligus mengobati gejala asam lambung naik.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Sariawan dengan Bahan Alami, Apa Saja?
Lantas, bagaimana cara mengobati asam lambung tanpa minum obat?
Baca juga: Asam Lambung Naik pada Pagi Hari, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
Penjelasan lebih lengkapnya dapat disimak di bawah ini:
Dilansir dari Medical News Today, merokok memiliki efek negatif pada kesehatan. Namun, orang mungkin tidak menyadari bahwa asap rokok juga dapat meningkatkan refluks asam.
Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah katup antara kerongkongan, atau pipa makanan, dan perut. LES menghentikan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Menurut sebuah penelitian pada 2015, merokok mengurangi tekanan pada LES, memungkinkan refluks asam.
Baca juga: Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya
Seseorang mungkin menyadari bahwa beberapa makanan dan minuman tertentu dapat memicu asam lambung naik secara tiba-tiba. Ini bisa disebabkan karena beberapa bahan yang bisa meningkatkan produksi asam lambung atau mengurangi kemampuan LES untuk menghentikan aliran asam ke kerongkongan.
Menghilangkan bahan pemicu dari asupan makanan dapat membantu mengurangi frekuensi atau keparahan gejala refluks asam mereka.
Zat pemicu umum meliputi:
Baca juga: 8 Cara Mengobati Sakit Gigi secara Alami, Apa Saja?
Berdasarkan bukti yang ada, peneliti menyarankan dosis harian jahe sebanyak 1.500 miligram (mg). Ini karena, terdapat kemungkinan bahwa asupan jahe yang lebih tinggi dapat memiliki efek buruk pada tubuh.
Baca juga: Asam Lambung Naik pada Pagi Hari, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
Salah satu cara mengobati asam lambung adalah dengan makan makanan yang seimbang dan tepat waktu.
Perubahan pada pola makan yang sehat dapat membantu mereka mengatur berat badan yang bisa menyebabkan kenaikan pada asam lambungnya.
Menurut Pedoman Diet untuk orang Amerika 2020-2025, sekitar 74 persen dari semua orang dewasa di AS mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dan peningkatan risiko terkena refluks asam. Hal ini karena, kelebihan lemak di sekitar area perut dapat memberi tekanan pada perut dan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menahan asam.
Selain itu, penting bagi orang-orang untuk berfokus pada cara-cara yang aman untuk menurunkan berat badan, karena menurunkan berat badan terlalu cepat dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Gatal karena Gigitan Nyamuk, Aman dan Mudah Diaplikasikan
Mengunyah juga dapat meningkatkan produksi air liur yang dapat membantu melemahkan asam lambung.
Namun, penting untuk menghindari permen karet yang mengandung gula karena dapat memperburuk gejala atau menyebabkan erosi gigi.
Selain itu, orang dengan refluks asam juga harus menghindari permen karet rasa mint, seperti peppermint dan spearmint. Hal ini karena juga dapat memperburuk gejala dari asam lambung itu sendiri.
Baca juga: Apakah Asam Lambung adalah Penyakit Genetik? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Dikutip dari Healthline, beberapa minuman, termasuk kopi dan alkohol, dapat meningkatkan gejala refluks asam.
Untuk itu, Anda bisa menggantinya dengan teh herbal atau teh tanpa kafein yang dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya refluks asam.
Teh herbal juga dapat membantu memperbaiki pencernaan dan meredakan gejala seperti pusing atau mual.
Sementara itu, menurut sebuah ulasan, tidur miring ke kiri dapat menurunkan asam di kerongkongan hingga 71 persen.
Meski alasannya tidak sepenuhnya jelas, hal itu bisa dijelaskan dengan anatomi.
Kerongkongan memasuki sisi kanan perut, di mana sfingter esofagus bagian bawah berada di atas tingkat asam lambung saat Anda tidur miring ke kiri.
Di sisi lain, saat Anda berbaring miring ke kanan, asam lambung menutupi sfingter esofagus bagian bawah sehingga meningkatkan risiko refluks.
Baca juga: Pentingnya Menurunkan Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.