KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi ketika kandungan asam dalam lambung naik hingga ke kerongkongan, sehingga menyebabkan mulas dan sensasi rasa panas di dada.
Dalam kondisi yang parah, asam lambung dapat menyebabkan gastroesophageal reflux disease atau GERD.
Berat badan berlebih dan obesitas dikaitkan sebagai salah satu faktor yang meningkatkan risiko asam lambung dan GERD.
Selain itu, obesitas juga terkait dengan sejumlah masalah kesehatan termasuk depresi, kelelahan, dan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung.
Memahami kaitan berat badan berlebih dan kondisi asam lambung dapat membantu Anda dalam mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan berat badan ideal.
Baca juga: Mengenal Silent reflux, Kondisi Asam Lambung yang Naik Diam-diam
Dilansir dari Healthline, mulas sesekali bisa dialami oleh siapa siapa saja, namun memiliki berat badan yang lebih merupakan salah satu penyebab asam lambung yang paling umum.
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut, sehingga memungkinkan asam lambung bocor atau mengalir kembali ke kerongkongan.
Menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi risiko asam lambung dan GERD, serta dapat membuat pakaian menjadi lebih longgar.
Pakaian ketat, terutama pada bagian pinggang, juga bisa memperparah gejala asam lambung atau mulas.
Baca juga: Apakah Gula Dapat Memicu Asam Lambung Naik? Berikut Penjelasannya
Sejalan dengan itu, dalam sebuah studi yang bertajuk “GERD and Obesity: A Real BIG Issue!”, meneliti tentang bagaimana obesitas menyebabkan GERD.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.