KOMPAS.com - Umat Islam saat ini tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Muslim yang memenuhi syarat wajib menjalankan ibadah ini selama satu bulan. Adapun syarat puasa, yaitu orang beragama Islam, balig, berakal, dan mampu menjalankannya.
Orang Islam yang tidak mampu berpuasa Ramadhan wajib menggantinya di lain waktu. Cara mengganti puasa Ramadhan ada dua cara, yaitu dengan membayar puasa (qadla puasa) atau membayar fidiah.
Bagaimana aturannya?
Baca juga: Bau Mulut Saat Puasa? Begini Cara Mengatasinya
Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta Toto Suharto menjelaskan, qadla puasa itu artinya mengganti puasa di hari lain selain di bulan Ramadhan.
Sementara fidiah merupakan zakat pemberian seorang Muslim yang tidak mampu melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan.
"Apabila mengganti puasa dengan cara qadla puasa tidak mampu, maka diganti dengan membayar fidiah," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (8/4/2023).
Orang yang tidak berpuasa saat Ramadhan dapat memenuhi kewajibannya dengan qadla puasa atau berpuasa sejumlah hari yang ditinggalkannya.
Jika tidak sanggup berpuasa, maka orang tersebut wajib mengganti puasa dengan membayar fidiah, yaitu memberi makan orang miskin sebanyak hari puasa yang ditinggalkan.
Besaran fidiah ditetapkan sebesar satu mud (1,6 kilogram) makanan pokok atau uang yang setara dengan itu.
Baca juga: Ketentuan Puasa bagi Musafir, Apa Saja?
Cara mengganti puasa Ramadhan terbagi menjadi tiga, yaitu wajib qadla puasa dan bayar fidiah, hanya qadla puasa, atau hanya bayar fidiah. Berikut penjelasannya.
Orang yang masuk kategori ini harus mengganti puasa Ramadhan yang dilewatkan dengan puasa sekaligus membayar fidiah.
Contohnya, orang yang membatalkan puasa karena khawatir terhadap keselamatan orang lain seperti ibu hamil atau menyusui dan orang yang terlambat meng-qadla Ramadhan hingga datang Ramadhan berikutnya.
Orang dalam kategori ini wajib mengganti puasa Ramadhan dengan mmebayar puasa di bulan selepas Ramadhan.
Contohnya, orang yang menderita ayan atau epilepsi di bulan Ramadhan, melakukan perjalanan jauh, sakit tidak permanen, lupa niat saat malam puasa, dan orang yang sengaja berbuka atau batal puasa.
Orang-orang ini hanya wajib membayar fidiah. Contoh dalam kategori ini, orang tua yang sudah renta dan orang sakit menahun yang tidak mampu berpuasa.
Selain ketiga cara mengganti puasa Ramadhan di atas, ada juga kelompok orang yang tidak wajib qadla dan bayar fidiah. Mereka merupakan orang gila, anak kecil, dan nonmuslim.
"Pekerja berat yang mengalami masyaqot atau kepayahan saat bekerja, tetap harus berniat puasa dulu di malam harinya. Kemudian, boleh berbuka ketika payah dan lelah saat bekerja sambil puasa, tapi nanti membayar qadla," pungkas Toto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.