Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Misteri" Kursi Bagian Tengah Kereta Api Selalu Terisi, Warganet Curiga Ulah Orang Dalam, KAI Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 07/04/2023, 20:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan bernarasi kursi bagian tengah di rangkaian tengah kereta api selalu terisi dan dicurigai ulah orang dalam ramai di media sosial.

Adapun unggahan tersebut dibagikan akun ini di grup Facebook Pecinta Kereta Api Indonesia pada Kamis (6/4/2023).

"Masih menjadi misteri, tiap tanggal baru keluar pasti yg rangkaian paling tengah dengan kursi yg paling tengah pasti sudah ada yg ngisi dengan pola yang sama pdhl masih pagi. Sedangkan rangkaian lain masih kosong. Apakah ini ulah bot ataukah orang dalam," tulisnya.

Warganet tersebut mengetahui bahwa kursi bagian tengah di rangkaian tengah kereta sudah terisi ketika hendak melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi KAI Access.

Dalam unggahannya, warganet itu juga menyertakan tangkapan layar aplikasi KAI Access pada menu pemilihan tempat duduk.

Tampak pada kereta eksekutif 5 dan 6, kursi nomor 5AB, 6CD, 7AB, dan 8CD telah terisi dengan ditandai warna merah.

Baca juga: Ramai soal Minta Bantuan Porter di Stasiun Harus Bayar atau Tidak? Ini Penjelasan KAI

Lantas, bagaimana penjelasan PT Kereta Api Indonesia (KAI)?

Kursi tengah di rangkaian tengah kereta sengaja diblok

Kursi Kereta Api Argo Parahyangan TambahanKompas.com/DAVID OLIVER PURBA Kursi Kereta Api Argo Parahyangan Tambahan

Saat dikonfirmasi, Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa kursi bagian tengah di rangkaian tengah semua kereta jarak jauh sengaja diblok.

"Tempat duduk tersebut sengaja diblok untuk kepentingan pelayanan dan operasional," ujar Jono kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Dalam hal pelayanan, kata Joni, sebagai alokasi jika terjadi gangguan atau kerusakan pada sarana di dalam kereta.

Sebagai contoh, AC yang bocor hingga airnya menetes ke tempat duduk, atau gangguan pada bagian kursi itu sendiri, dan mengantisipasi hal-hal lain yang tidak terduga.

Sementara itu, dalam hal operasional, untuk mengantisipasi dan alokasi keperluan perjalanan dinas pegawai.

"Meski demikian, jika dalam kurun waktu 45 menit sebelum kereta api berangkat, tempat duduk dinas tersebut tidak digunakan maka akan dijual untuk umum," terangnya.

Baca juga: Ramai soal Porter di Stasiun Harus Bayar atau Tidak, Apakah Dikelola Langsung KAI?

Menjual tiket kereta api secara transparan

Joni menegaskan, KAI berkomitmen secara transparan dan tepercaya dalam menyediakan tiket kereta api bagi semua pelanggan, khususnya saat peak season seperti pada masa angkutan Lebaran kali ini.

Untuk menangkal praktik percaloan tiket, KAI sudah lama menerapkan kebijakan one seat, one passenger, dan boarding system.

"Yang mewajibkan nama penumpang sesuai antara yang tertera di tiket dan di kartu identitas," kata Joni.

Ia menjelaskan, pemesanan tiket secara online dapat melalui aplikasi KAI Access, website kai.id, contact center 121, dan berbagai mitra penjualan resmi yang bekerja sama dengan KAI.

Adapun loket di stasiun hanya melayani penjualan tiket go show mulai tiga jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api.

Baca juga: Ramai soal Kereta Api Turangga Ditabrak Truk di Jombang, Lokomotif Ringsek dan Anjlok, Kereta Alami Keterlambatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com