KOMPAS.com - Jumat Agung adalah salah satu hari suci bagi umat Kristen di seluruh dunia untuk memperingati penyaliban Yesus Kristus.
Tahun ini, peringatan Jumat Agung akan jatuh pada Jumat (7/4/2023).
Jumat Agung diperingati oleh semua umat Kristen di dunia, baik itu Protestan ataupun Katolik.
Di Indonesia, Jumat Agung juga disebut sebagai hari Wafatnya Isa Al Masih dan ditetapkan sebagai libur nasional.
Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 1006/2022 No. 3/2022 dan No. 3/2022 yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Baca juga: 20 Twibbon Jumat Agung dan Tradisi Uniknya di Berbagai Dunia
Lantas, apa itu Jumat Agung yang diperingati oleh seluruh umat Kristen di dunia?
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo menjelaskan, Jumat Agung merupakan peringatan peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
“Jumat Agung merupakan hari peringatan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota,” ujar Benny dikutip dari Kompas.com, Senin (3/4/2023).
Jumat Agung merupakan bagian dari Tri Hari Suci Paskah, selain Kamis Putih dan Minggu Paskah.
Pada Hari Raya ini, umat Kristen akan memperingati tiga peristiwa penting yang meliputi penyaliban Yesus, kematian Yesus di atas kayu salib, dan pemakaman Yesus.
Baca juga: Serba-serbi Jumat Agung: Makna, Twibbon, dan Baju yang Dikenakan
Jumat Agung adalah salah satu hari penting bagi umat Kristen dan dianggap sebagai puncak pelayanan Yesus di dunia. Oleh sebab itu, hari itu diberi sebutan Agung.
Dia mengorbankan dirinya untuk menebus kesalahan dan dosa umat manusia.
Penebusan dan pembayaran dosa yang dilakukan Yesus tidak bisa dinilai dan digantikan dengan hal apapun.
Baca juga: 20 Twibbon Jumat Agung dan Tradisi Uniknya di Berbagai Dunia
Dilansir dari Times of India, dalam Perjanjian Baru disebutkan, bahwa hari ketika diperingati Jumat Agung, Yesus Kristus disalib oleh orang Romawi.
Yesus dikutuk dan dihujat karena dia mengeklaim dirinya sebagai anak Allah. Klaim Yesus membuat kesal para pemimpin agama Yahudi sehingga mereka membawanya ke Romawi.
Yesus ditangkap di Taman Getsemani sebelum akhirnya dijatuhi hukuman mati dengan disalib di kayu oleh pemimpin Romawi, Pontius Pilatus.
Baca juga: Kisah Wafatnya Isa Almasih atau Jumat Agung
Penangkapan itu terjadi karena salah satu murid Yesus bernama Yudas telah berkhianat. Ia membuat Yesus ditangkap oleh tentara Romawi.
Dia telah memberi tahu penjaga Romawi bahwa siapa pun yang dia cium adalah Yesus dan mereka harus menangkapnya.
Setelah itu Yudas menerima 30 keping perak sebagai tanda penghargaan.
Baca juga: Serba-serbi Jumat Agung: Makna, Twibbon, dan Baju yang Dikenakan
Pada hari penyaliban, Yesus membawa salib ke tempat eksekusi yang disebut tempat tengkorak atau Kalvari dalam bahasa Latin.
Ia dipaku di kayu salib yang dia pikul di pergelangan tangan dan kakinya. Kemudian ia ditinggalkan di kayu salib sampai meninggal.
Menurut Alkitab, Yesus disalib pada hari Jumat, itulah sebabnya hari itu disebut Jumat Agung. Selain itu, Jumat Agung juga dikenal sebagai Jumat Suci, Jumat Hitam, atau Jumat Agung.
Jumat Agung adalah hari penting dalam kalender Kristen, karena menandai pekan Paskah dan puncak Pekan Suci.
Jumat Agung adalah hari berkabung dan refleksi bagi umat Kristen di seluruh dunia, mengingat pengorbanan Yesus Kristus dan penderitaannya di kayu salib.
Baca juga: Pada Jumat Agung, Sebaiknya Mengenakan Pakaian Warna Apa?
Diberitakan Kompas.com (10/4/2020), peristiwa Jumat Agung biasanya diawali dengan kegiatan Jalan Salib atau Stations of the Cross.
Jalan Salib merupakan pengabdian 14 langkah untuk mengenang perjalan Yesus Kristus sebelum dan sesudah disalibkan.
Pada Jumat Agung, umat Kristen diwajibkan untuk berpuasa, bahkan puasa di dalam Gereja. Artinya secara tradisional tidak ada Misa dan tidak ada perayaan Ekaristis pada Jumat Agung. Namun, liturgi dan komuni masih dijalankan.
Biasanya Gereja dalam keadaan hening, bahkan lonceng Gereja tidak boleh dibunyikan. Suasana khusyuk tersebut dilakukan untuk meresapi peristiwa sengsara Tuhan Yesus dan dipertahankan hingga Malam Paskah.
Baca juga: Mengapa Paskah Identik dengan Telur? Begini Sejarahnya
(Sumber: Kompas.com/Serafica Gischa, Ulfa Arieza | Editor: Serafica Gischa, Ulfa Arieza)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.