Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Pusing Saat Puasa? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Kompas.com - 29/03/2023, 17:05 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Selama puasa, Muslim akan menahan lapar dan dahaga sejak Matahari terbit hingga terbenam, atau kira-kira selama 14 jam setiap hari.

Dalam beberapa kondisi, gangguan kesehatan sering datang ketika kita puasa. Salah satunya adalah pusing atau sakit kepala.

Lalu, apa penyebab pusing saat puasa?

Baca juga: Mengapa Badan Jadi Lemas Setelah Berbuka Puasa? Ini Kata Dokter


Pusing saat puasa

Dilansir dari Very Well Health, orang yang tidak makan selama lebih dari 16 jam dalam satu waktu biasanya akan mengalami sakit kepala.

Kepala akan terasa nyeri dengan intensitas ringan hingga sedang di bagian dahi. Sakit kepala seperti ini tidak seperti migrain karena kepala tidak terasa berdenyut.

Semakin lama tidak makan, semakin besar kemungkinan kepala akan terasa pusing. Kondisi ini terutama dialami orang yang sering sakit kepala.

Walau sakit, kondisi ini tidak menunjukkan masalah serius. Ini karena pusing akan hilang setelah makan atau dalam waktu 72 jam kemudian.

Baca juga: Cara Minum Obat Selama Puasa di Bulan Ramadhan

Penyebab pusing saat puasa

Ilustrasi orang mengalami sakit kepala.iStockphoto/torwai Ilustrasi orang mengalami sakit kepala.
Dikutip dariArab News, ada paling tidak empat alasan seseorang mengalami pusing saat puasa. Yaitu kadar gula darah rendah, dehidrasi, kurang kafein, dan kurang tidur.

Gula darah rendah (hipoglikemia)

Sebagian orang percaya kalau mengonsumsi banyak makanan mengandung gula akan meningkatkan kadar gula darah sehingga tubuh selalu berenergi sepanjang hari.

Kenyataannya, makanan manis justru meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Jika berlebihan, tubuh malah akan cepat merasa lapar. Di saat inilah kadar gula darah akan menurun.

Ketika kadar gula darah rendah, tubuh akan terasa lemas, pusing, dan tidak bertenaga.

Dehidrasi

Kekurangan cairan merupakan salah satu pemicu sakit kepala. Menurut The Headache Clinic, otak manusia sebagian besar terdiri dari air, dan sangat sensitif terhadap kadar air di dalamnya.

Saat mendeteksi suplai air terlalu sedikit, otak akan mengeluarkan histamin atau proses penjatahan dan konservasi air. Proses ini dilakukan untuk melindungi otak jika kekurangan air dalam waktu lama.

Akibatnya, kepala akan langsung terasa sakit dan tubuh menjadi kelelahan.

Baca juga: Apa yang Terjadi ketika Minum Kopi pada Bulan Puasa? Ini Kata Ahli Gizi

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com