Ikan ini sulit dikenali karena tubuhnya yang tembus cahaya. Mereka memakan darah, kemudian kepala dan tubuhnya yang kecil yang dapat membengkak setelah mereka makan.
Meskipun mereka biasanya hidup di insang ikan yang lebih besar, mereka diketahui dapat berenang hingga ke uretra manusia.
Begitu mereka memasuki uretra, mereka sulit untuk dikeluarkan karena mereka memiliki duri yang mengarah ke belakang pada insangnya.
Candiru kemudian memakan darah dan selaput lendir dan bertelur di kandung kemih, hingga dapat menyebabkan kematian jika tidak dikeluarkan.
Baca juga: Kisah Kiska, Paus Orca Paling Kesepian di Dunia yang Mati di Penangkaran
Salah satu ikan paling berbahaya di dunia adalah ikan buntal, yang memiliki ukuran berkisar dari 1 inci hingga lebih dari 2 kaki.
Seperti namanya, mereka akan mengembang menjadi bola saat terancam atau diganggu. Ikan ini juga memiliki duri besar di kulitnya yang hanya terlihat saat mereka menggembung.
Sebagian besar ikan buntal mengandung tetrodotoxin, yakni racun kuat yang disebut 1.200 kali lebih mematikan daripada sianida.
Racun ini berada di hati, indung telur, dan usus ikan Buntal, dan meskipun hanya menyentuhnya bisa berbahaya.
Satu ikan Buntal mengandung cukup racun untuk membunuh 30 manusia dewasa.
Baca juga: Mengenal 10 Dewa dan Dewi Mesir Kuno yang Paling Populer
Tidak lengkap rasanya jika tidak memasukkan Hiu Putih dalam daftar ikan paling mematikan di dunia.
Hiu putih (Carcharodon carcharias), yang juga disebut hiu putih besar atau great White Shark merupakan salah satu hiu predator paling kuat dan berbahaya di dunia.
Dengan sekitar 300 gigi dan perkiraan kekuatan gigitan sekitar 18.000 newton, hiu putih besar adalah predator yang ganas.
Ikan ini memiliki indra penciuman yang sangat baik dan dapat mendeteksi darah dari jarak hingga 400 meter.
Hiu putih besar biasanya hidup di perairan pesisir sebagian besar samudra besar dan secara teratur memakan ikan , paus,lumba-lumba , penyu , dan anjing laut .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.