Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Menjadi Tuan Rumah yang Baik untuk Piala Dunia U-20

Kompas.com - 25/03/2023, 06:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebelumnya, dalam pelaksanaan Asian Games 1962 yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia melarang Israel dan Taiwan mengikuti perhelatan tersebut, dengan alasan karena simpati kepada Republik Rakyat China dan negara-negara Arab.

Aksi Indonesia kala itu diprotes oleh Komite Olimpiade Internasional (KOI) yang mempertanyakan legitimasi Asian Games di Jakarta.

Federasi Asian Games (FAG) juga menyatakan akan mengenakan sanksi terhadap Indonesia agar batal mengikuti acara tersebut.

Alasan penyelenggara, Israel dan Taiwan merupakan anggota resmi KOI sehingga Indonesia tidak bisa secara sepihak melarang keikutsertaan negara lain.

Memang, segala sesuatu yang berurusan dengan Israel, sudah sejak lama selalu menjadi rumit jika dikaitkan dengan Indonesia. Beragam kecaman dan penolakan muncul yang meminta pemerintah Indonesia tidak menerima Timnas U-20 Israel.

Pertanyaanya, bagaimana caranya? Daftar peserta sudah final di tangan FIFA, Indonesia hanya sebagai tuan rumah yang porsinya untuk memastikan bahwa laga-laga di antara peserta yang telah dianggap FIFA menenuhi kualifikasi bisa berjalan dengan baik dan tertib, sesuai dengan standar operasional FIFA dan sesuai pula dengan ekspektasi para penikmat olah raga sepak bola.

Dengan kata lain, Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa terkait kepesertaan Israel di Piala Dunia U-20, kecuali satu, yakni menolak bermain dengan Israel jika Indonesia ternyata mendapat jadwal berlaga dengan Israel.

Risikonya, Indonesia akan dianggap kalah, poin akan diterima oleh Israel. Apakah itu yang diinginkan dari kesebelasan Indonesia?

Sebagai pembanding saja, kita bisa melihat sikap China, misalnya, di turnamen Bulu Tangkis China Open 2019 lalu.

China tidak bisa melarang musuh bebuyutannya secara politik, yaitu Taiwan, untuk hadir di acara tersebut, meskipun diadakan di China, karena event tersebut milik BWF (Badminton World Federation).

Bahkan tahun 2019 itu, Tai Tzu Ying, pemain tunggal wanita asal Taiwan, menjadi juara ke dua di kelas Women Single, mendampingi Carolina Marine dari Spanyol sebagai juara satu.

Sebagaimana diketahui betapa China tidak pernah menganggap negara Taiwan ada. Bagi China, Taiwan atau China Taipei merupakan satu provinsi dari puluhan provinsi lainnya di China.

Namun terkait event bulu tangkis sekelas China Open yang diadakan di China, pemerintah China mau tidak mau harus menerima kehadiran pemain-pemain Taiwan yang dianggap oleh BWF telah memenuhi kualifikasi untuk ikut bertanding.

Lalu pada laga Piala Dunia 2022 lalu, kita juga menyaksikan pertandingan antara Amerika Serikat dan Iran di Qatar.

Baik Iran maupun Amerika Serikat, melakoni pertandingan tersebut dengan sangat bersemangat dan meriah, yang berakhir dengan kemenangan Amerika Serikat 1:0 atas Iran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com