Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Tomi Wibisono, dari Buku Akik hingga Politik

Kompas.com - 16/03/2023, 22:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.COM - Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memaknai buku bacaan. Pasalnya, membaca buku merupakan hal penting untuk meningkatkan pola pikir seseorang. Buku sebagai jendela dunia mampu menyajikan berbagai pengetahuan baru.

Begitupun dengan Tomi Wibisono, pemilik Toko Buku Akik yang identik dengan buku-buku politik, sastra, dan filsafat.

Bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, ia membagikan kisahnya dalam siniar Beginu bertajuk “Tomi Wibisono, Bursa Politik, Sastra, dan Filsafat” dengan tautan akses dik.si/BeginuTomiP1.

Wadah Bacaan Politik, Sastra, dan Filsafat

Tak sekadar tempat jual beli buku, Toko Buku Akik menjadi titik temu pertukaran pikiran dan pengetahuan yang dibawa setiap pengunjungnya.

“Yang membuat kita tumbuh yaitu karena sering ngobrol dengan pembaca. Mereka sering memberikan rekomendasi buku apa saja yang harus disediakan. Itu yang membuat kita semakin beragam.” Ujar Tomi.

Namun, ia tetap ingin mempertahankan buku-buku yang menurutnya ideal. Koleksi tersebut merupakan genre buku yang sejak awal dijual Buku Akik, yaitu buku bergenre politik, sastra, dan filsafat.

Ia menjelaskan, “Klasifikasi bacaan yang identik dengan Buku Akik yaitu politik, sastra, dan filsafat. Sejak awal, kami memiliki kedekatan dengan tema politik, sastra, dan filsafat.”

Hal tersebut dilakukan karena tak banyak toko buku yang mau memasukan tiga tema tersebut, dan Buku Akik mencoba mewadahinya.

Dengan konsep ruang yang dibuat sedemikian rupa, Buku Akik pada akhirnya tak sekadar tempat menjual buku. Tempat ini menjelma menjadi ruang temu orang-orang dari berbagai latar belakang, mulai dari musisi hingga seniman.

Memuliakan Buku Melalui Toko Buku Akik

Buku Akik merupakan salah satu generasi awal toko buku yang mampu memanfaatkan media sosial untuk membuka pasar. Saat ini, Buku Akik menjadi toko buku dengan pengikut media sosial terbesar di Indonesia.

Meski menyertakan nama “toko”, Toko Buku Akik menawarkan pengalaman yang berbeda dibandingkan kebanyakan toko buku konvensional. Pasalnya, tempat ini juga merangkap sebagai perpustakaan.

Jumlah koleksi buku yang ada di perpustakaan lebih banyak dari buku yang dijual. Ia menjelaskan, “Kita punya lebih dari 5.000 koleksi buku yang bisa dibaca secara gratis.”

“Jadi, pengunjung ke Buku Akik nggak harus beli buku, sekadar baca pun diperbolehkan”, tambah Tomi.

Sebagai toko buku independen, Toko Buku Akik tak hanya menyajikan karya best-seller, namun justru lebih mengutamakan karya penulis dan penerbit yang masih merintis.

Dengan aksen lawas, interior vintage, ditambah koleksi buku-buku yang menarik membuat Toko Buku Akik ramai pengunjung. Bahkan, beberapa pesohor, penulis, dan tokoh publik juga mendatangi tempat ini ketika berada di Yogyakarta.

Lantas, bagaimana kisah lengkap Tomi dalam mengelola Toko Buku Akik?

Temukan jawabannya melalui perbincangan lengkap Tomi Wibisono dan Wisnu Nugroho dalam siniar Beginu bertajuk “Tomi Wibisono, Bursa Politik, Sastra, dan Filsafat” di Spotify dengan tautan akses dik.si/BeginuTomiP1.

Di sana, ada banyak kisah dari para tokoh inspiratif yang mampu memberikan perspektif baru untuk hidupmu.

Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniar Beginu dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com