Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurap: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 12/03/2023, 06:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comKurap atau ringworm adalah penyakit yang menyerang kulit dan bisa menular.

Disebut dengan ringworm karena kurap muncul menyerupai cacing yang membulat seperti cincin.

Penyebab penyakit yang juga dapat disebut dermatofitosis ini adalah jamur dan biasanya muncul di sela-sela atau bagian tubuh yang lembab.

Selain pada manusia, penyakit ini juga dapat ditularkan ke hewan, begitu pun sebaliknya.

Gejala kurap

Dilansir dari MayoClinic, ada beberapa gejala dari penyakit kurap ini, yakni:

  • Rasa gatal pada kulit.
  • Area berbentuk cincin bersisik yang menonjol.
  • Bercak berwarna merah, ungu, coklat, atau abu-abu yang disebut plak.
  • Rambut rontok bila terjadi di area kepala.
  • Lepuhan yang tumpeng tindih dengan cincin.

Baca juga: 11 Jenis Penyakit Kulit dan Penyebabnya, Apa Saja?

Dikutip dari HealthLine, ada dua tahapan gejala tertularnya kurap dalam dua minggu sejak tertular penyakit ini, yakni:

1. Tahap pertama

Pada tahap ini, akan muncul bercak pada kulit yang berubah warna dan teriritasi. Terkadang hanya tampak bersisik dan sangat kering.

2. Tahap kedua

Pada tahap ini, akan terlihat ruam yang memulai membesar.

Bagian tengah ruam menyerupai kulit dengan area bersisik di sekitarnya.

Penyebab kurap

Penyebab utama dari penyakit ini adalah jamur.

Masih dari sumber yang sama, sekitar 40 spesies jamur seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton dapat menyebabkan kurap.

Jamur dapat menular ke manusia melalui empat cara ini:

  • Manusia ke manusia.

Seseorang bisa terinfeksi melalui sentuhan langsung dengan orang lain yang menderita kurap. Hal itu terjadi karena jamur dapat berpindah secara langsung dengan orang lain.

  • Hewan ke manusia.

Seseorang juga dapat terkena kurap setelah menyentuh hewan yang terkena kurap. Hewan ternak dan hewan peliharaan dapat dengan mudah menularkan penyakit ini.

  • Benda ke manusia.

Seseorang akan terinfeksi benda atau permukaan lainnya yang terkontaminasi oleh jamur penyebab kurap. Biasanya, jamur ini tumbuh subur di benda dan permukaan yang berada di lingkungan lembab.

  • Tanah ke manusia.

Manusia dan hewan dapat terkena kurap setelah kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi jamur penyebab kurap.

Baca juga: Apa Itu Kanker Kulit: Jenis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Salah satu penyebab timbulnya ketombe adalah adanya kondisi kulit tertentu, seperti eksim dan ringworm.Shutterstock/New Africa Salah satu penyebab timbulnya ketombe adalah adanya kondisi kulit tertentu, seperti eksim dan ringworm.

Faktor risiko kurap

Selain penyebab yang telah disebutkan di atas, terdapat faktor lainnya yang memungkinkan seseorang lebih berisiko terkena kurap, di antaranya:

  • Hidup di lingkungan atau iklim yang hangat dan lembab.
  • Berpartisipasi dalam olahraga kontak langsung, seperti gulat atau sepakbola.
  • Menggunakan ruang loker atau kamar mandi umum.
  • Mempunyai peliharaan dan peternakan yang kurang dijaga kebersihannya.
  • Mengenakan sepatu atau pakaian ketat yang menyebabkan kulit lecet.
  • Menderita diabetes atau obesitas.
  • Berkeringat secara berlebihan.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Cara mencegah kurap

Dilansir dari WebMD, banyak cara untuk mencegah seseorang agar tidak tertular kurap seperti:

  • Menjaga kulit agar tetap bersih dan kering.
  • Mengenakan sandal jepit di ruang loker atau kamar mandi umum.
  • Mengganti kaus kaki dan pakaian dalam setidaknya sekali setiap hari.
  • Jangan berbagi pakaian atau handuk dengan orang lain.
  • Jika berolahraga, diusahakan segera membersihkan badan setelahnya serta menjaga kebersihan peralatan dan seragam.
  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Perhatikan hewan yang dipelihara atau diternakan. Bila terdapat gejala kurap pada hewan, segera menghubungi dokter hewan.

Baca juga: Apa Itu Campak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Pengobatan kurap

Bila sudah terkena penyakit ini, secepatnya gunakan obat antijamur tanpa resep dokter atau yang menggunakan resep.

Dikutip dari ClevelandClinic, berikut beberapa obat antijamur yang dijual bebas berupa krim, gel, atau bubuk, seperti:

  • Klotrimazol (Lotrimin atau Mycelex).
  • Mikonazol (Desenex).
  • Terbinifine (Lasimil AT).
  • Tolnaftat (Tinactin).

Terdapat juga obat yang menggunakan resep dokter yang berupa obat oral, yakni:

  • Flukonazol (Diflucan).
  • Griseofulvin (Griasctin).
  • Itrakonazol (Sporanox).
  • Terbinafin (Lasimil).

Baca juga: 9 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja?

Selain itu, terdapat sampo antijamur seperti sampo ketokonazol (Nizoral A-D) yang dapat menghentikan penyebaran kurap pada kulit kepala.

Selain menggunakan obat-obatan yang didapat dari apotek, terdapat beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk mengobati kurap menggunakan bahan yang biasanya ada di rumah.

Dilansir dari HealthLine, berikut perawatan tersebut:

  • Cuka sari apel, dengan cara dioleskan menggunakan kapas di area kulit yang terkena dengan tiga kali sehari.
  • Minyak kelapa, dengan cara dioleskan di kulit yang terkena satu hingga tiga kali sehari.
  • Kunyit, dengan dicampurkan dengan air yang kemudian menjadi semacam pasta antijamur. Oleskan langsung pasta tersebut pada kulit yang terkena dan biarkan mengering.

Minyak atsiri juga dapat menyembuhkan infeksi jamur seperti kurap, seperti minyak oregano, minyak serai, dan minyak pohon teh.

Minyak atsiri merupakan ekstrak yang sangat pekat dari bunga, tumbuhan, atau sejenisnya.

Lantaran minyak ini bisa sangat kuat, sehingga perlu sedikit diencerkan dengan dicampur minyak zaitun atau minyak kelapa.

Baca juga: Ramai soal Kulit Berubah Warna Menjadi Kuning, Benarkah Tanda Penyakit Hati?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com