KOMPAS.com – Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bisa menular dengan mudah.
Penyakit ini menyerang kulit, sistem pernapasan, dan juga saluran cerna.
Campak atau dapat disebut dengan rubeola biasanya menyerang anak-anak yang ditandai dengan ruam merah di sekujur tubuh.
Namun, tidak menutup kemungkinan bisa dialami oleh orang dewasa yang ditulari melalui droplet atau cipratan air liur.
Lalu apa saja gejala, penyebab, komplikasi, dan cara mencegah campak?
Baca juga: Kasus Campak Merebak, Bisakah Seseorang Terkena Campak Dua Kali?
Dilansir dari ClevelandClinic, biasanya gejala dan tanda bila seseorang terkena campak muncul 10 hingga 14 hari setelah terpapar virus.
Berikut gejalan yang biasanya terjadi:
Baca juga: Gejala Campak, Penyakit yang Bisa Dialami Anak-anak hingga Dewasa
Dikutip dari MayoClinic, penyebab utama seseorang terjangkit penyakit campak adalah penularan melalui air liur orang yang sudah terjangkit.
Ketika seseorang dengan campak batuk, bersin, atau berbicara, cipratan air liur tersebut akan menyebab ke udara di sekitarnya.
Cipratan infeksi dari air liur diperkirakan dapat bertahan di udara selama satu jam.
Selain itu, cipratan air liur itu juga dapat menempel pada barang atau lingkungan sekitarnya.
Bila seseorang menyentuh cipratan itu, makan akan terinfeksi.
Biasanya infeksi terjadi melalui jari yang dimasukkan ke dalam hidung atau saat digunakan untuk mengucek mata.
Baca juga: Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat, Ketahui Gejala dan Penularannya
Banyak komplikasi penyakit lain yang diakibatkan oleh campak, seperti:
Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Campak dan Komplikasinya...