KOMPAS.com - Nama mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo terus mendapat sorotan.
Pasalnya, Rafael yang merupakan seorang pejabat eselon III DJP memiliki kekayaan fantastis, yakni lebih dari Rp 56 miliar.
Tak hanya itu, beberapa aset kekayaan Rafael juga disebut tidak sesuai dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Kini, kasus dugaan pelanggaran Rafael pun memasuki babak baru setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengonfirmasi adanya kejanggalan dalam kekayaan Rafael.
Baca juga: Asal-usul Rubicon Milik Rafael Alun, Belum Balik Nama dan Disebut Dijual ke Kakaknya
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, pihaknya telah memblokir puluhan rekening Rafael yang berisi dana besar.
Jumlah uang tersebut tidak sesuai dengan kekayaan Rafael yang tercantum dalam LHKPN.
Selain itu, PPATK sebelumnya juga telah memblokir rekening konsultan pajak yang diduga menjadi nominee Rafael.
"Iya RAT, keluarga dan semua pihak terkait. Ada beberapa puluh rekening sudah kami blokir," kata Ivan, Senin (7/3/2023).
Pemblokiran tersebut dilakukan setelah PPATK mengendus adanya pencucian uang profesional.
Dengan adanya pemblokiran ini, penarikan uang tunai dalam jumlan besar juga akan bisa dicegah.
Baca juga: Teka-teki Kepemilikan Rubicon dan Harley-Davidson Rafael Alun Trisambodo
Ivan menuturkan, pihaknya menemukan jumlah transaksi dalam puluhan rekening tersebut mencapai lebih dari Rp 500 miliar.
Nilai Rp 500 miliar itu terkait mutasi rekening mulai dari 2019 hingga 2023.
"Itu mutasi rekening pada rekening yang kami bekukan. Bukan nilai dana. Itu hanya terkait RAT dan pihak-pihak yang kami duga terkait (individu atau badan hukum)," ujarnya.
Semua rekening tersebut, termasuk atas nama istri Rafel, Ernie Meike Torondek, dan anak-anaknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.