Nganggung merupakan tradisi unik untuk memperingati Isra Miraj yang dilakukan di Kelurahan Kampung Bukit, Kecamatan Toboali, Bangka Belitung.
Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan dulang atau rantang.
Makanan yang dibawa biasanya berupa kue, buah-buahan atau nasi lengkap dengan lauk pauknya. Selain warga Kampung Bukit, tradisi nganggung saat Isra Miraj juga dilakukan oleh warga desa lain di Bangka Selatan.
Yogyakarta juga memiliki tradisi unik untuk menyambut Isra Miraj yang dilakukan setiap tahun. Tradisi perayaan Isra Miraj di Yogyakarta bernama Rejeban Peksi Buraq yang sudah dilakukan selama ratusan tahun di Kraton Yogyakarta.
Buraq adalah nama burung yang digunakan sebagai simbol kendaraan Nabi Muhammad SAW.
Pada tradisi Rejeban Peksi Buraq, terdapat dua buraq yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.
Burung tersebut bertengger di atas gunungan yang terdiri dari beragam buah seperti manggis, rambutan, dan juga tebu. Nantinya, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jemaah masjid usai pengajian.
Baca juga: 25 Ucapan Isra Miraj 2023, Twibbon Isra Miraj, dan Cara Pakainya
Dikutip dari Kompas.com (2/2/2023), ambengan merupakan tradisi yang banyak dilaksanakan di beberapa daerah, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ambengan adalah tradisi makan bersama untuk memperingati hari besar umat Islam, salah satunya Isra Miraj.
Ambengan berasal dari kata dalam bahasa Jawa yaitu ambeng, yang berarti wadah dengan ukuran tanggung.
Ambeng ini digunakan untuk meletakkan nasi dan lauk berupa mi goreng, ayam, telur, serundeng, kentang dan sebagainya.
Biasanya, masyarakat akan membawa ambengan ini ke masjid atau mushala usai shalat maghrib. Kemudian, kiai setempat akan memimpin doa, lalu dilanjutkan dengan makan bersama.
Khatam Kitab Arjo merupakan tradisi membaca dari awal hingga akhir (khatam) Kitab Arjo biasa dilakukan masyarakat di Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah.
Kitab Arjo merupakan kitab berbahasa Jawa yang ditulis dengan Arab Pegon oleh KH Ahmad Rifai al-Jawi.
Kitab ini berisi tentang kisah perjalanan Nabi Muhammad saat Isra Miraj. Khataman Kitab Arjo biasanya dimulai pukul 20.00 WIB, dengan didahului membaca tahlil.
Baca juga: Kapan Isra Miraj 2023? Berikut Tanggal dan Hari Liburnya
Masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat, biasa memperingati Isra Miraj dengan tradisi yang disebut Ngurisan.
Ngurisan adalah tradisi memotong rambut bayi yang berusia di bawah enam bulan. Potong rambut dilakukan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat. Sebenarnya, tradisi Ngurisan tidak khusus dilaksanakan pada Isra Miraj atau bulan Rajab saja, tetapi juga pada hari-hari besar Islam lainnya.
Biasanya, bayi-bayi itu akan dibawa ke masjid setempat. Lalu, sebagian kecil rambut bayi-bayi ini akan dipotong oleh para tokoh yang dipimpin Tuan Guru setempat.
Ngurisan dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan agar bayi-bayi itu selalu diberi keberkahan dalam hidupnya. Selama prosesi pemotongan rambut, para jemaah akan melantunkan selawat kepada Nabi Muhammad.
Baca juga: Kisah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW