KOMPAS.com - Sebuah video dengan narasi pengutang lebih galak dari penagih ramai di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter ini pada Kamis (9/2/2023).
Tampak dalam video, adu mulut antara perempuan berkerudung selaku penagih dengan perempuan paruh baya.
Dalam video berdurasi 1 menit 29 detik yang terjadi di sebuah tempat makan itu, perseteruan keduanya tampak sengit. Bahkan, perempuan paruh baya tersebut terlihat menunjuk-nunjuk wajah penagih utang.
"Galakan yang ngutang dari yang nagih," narasi dalam video.
Hingga Jumat (10/2/2023) sore, twit berisi video ini telah dilihat lebih dari 1,6 kali. Bukan hanya itu, twit juga telah menuai lebih 10.300 suka dan 1.982 retweets dari warganet.
Baca juga: Kronologi Perempuan di Malang Dituntut 2,6 Tahun Penjara Setelah Tagih Utang Rp 25 Juta
Menanggapi twit ini, beberapa warganet pun menanyakan alasan pengutang cenderung lebih galak dibanding penagih.
"Kenapa ya kyk natural aja yg ngutang lebih galak gitu. Padahal harusnya dia sadar punya utang dan kewajiban bayar saat ditagih. Masa mau ikutin rule sendiri, ga punya duit ga mau bayar. Aneh. Bayar sesukanya dgn dalih yg penting bayar," komentar warganet.
"Emg org yg ngutang kadang gatau diri gak ditagih diem aja bertahun2 ditagih banyak alesan malah lebih galak," tulis warganet lain.
Lantas, mengapa orang yang berutang cenderung lebih galak saat ditagih?
Baca juga: Tagih Utang Justru Dituntut 2,5 Tahun Penjara, Ini Tips Menagih Sesuai Hukum
Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menjelaskan, alasan pengutang lebih galak saat ditagih adalah ada di posisi terancam.
Pasalnya, meski merupakan hak penagih untuk meminta uang, proses penagihan membuat pengutang merasa malu dan tidak nyaman.
Saat terancam, kata Ratna, sikap galak akan muncul sebagai bentuk melindungi dirinya sendiri.
"Kalau di psikologi itu namanya defense mechanism. Jadi itu sesuatu yang dia lakukan untuk melindungi dirinya, sehingga dia melakukan mekanisme pertahanan diri," jelas dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/2/2023).
Baca juga: Kata Pengamat soal Utang Indonesia ke Jepang Rp 4,7 Triliun
Sebagai pertahanan diri, menurut Ratna, sikap galak pengutang akan membuat penagih merasa sungkan dan tak lagi menagih utangnya.