Apa gejala penyakit ginjal pada anak?
Gejala penyakit ginjal akut dan kronis mungkin berbeda. Ini adalah gejala yang paling umum. Tetapi gejalanya mungkin sedikit berbeda untuk setiap anak.
Gejala penyakit ginjal akut, meliputi:
- Pendarahan (perdarahan)
- Demam
- Ruam
- Diare berdarah
- Muntah parah
- Sakit perut
- Tidak ada urine atau malah banyak urine
- Kulit pucat
- Pembengkakan jaringan
- Peradangan pada mata
- Massa perut
Gejala penyakit ginjal kronis, meliputi:
- Nafsu makan yang buruk
- Muntah
- Sakit tulang
- Sakit kepala
- Pertumbuhan terhambat
- Rasa tidak enak
- Banyak urine atau malah tidak ada urine
- Infeksi saluran kemih berulang
- Inkontinensia urine
- Kulit pucat
- Bau mulut
- Masalah pendengaran
- Massa perut
- Pembengkakan jaringan
- Sifat lekas marah
- Nada otot yang buruk
- Perubahan kewaspadaan mental
Baca juga: 7 Perubahan Gaya Hidup untuk Mengontrol Diabetes, Cegah Sebelum Terlambat
Didiagnosis gagal ginjal pada anak
Dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes kesehatan, seperti:
- Tes darah untuk melihat jumlah sel darah, kadar elektrolit, dan fungsi ginjal.
- Tes urin untuk mendeteksi atau mencari protein dan darah dalam urine dan masalah lainnya.
- USG ginjal (sonografi) adalah tes tanpa rasa sakit yang menggunakan gelombang suara dan komputer untuk membuat gambar jaringan tubuh. Dengan tes ini, dokter dapat melihat ukuran dan bentuk ginjal.
- Biopsi ginjal adalah tes yang dilakukan dokter mengambil sampel kecil jaringan ginjal. Ini dilakukan melalui kulit dengan jarum atau selama operasi. Sampel dilihat di bawah mikroskop.
Baca juga: Waspada, Ini Jenis, Gejala dan Penyebab Serangan Jantung yang Mengancam Jiwa
Pengobatan untuk penyakit gagal ginjal pada anak tergantung pada jenis penyakit ginjal, gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Selain itu, seberapa parah kondisi anak juga akan memengaruhi pengobatannya.
Pengobatan penyakit ginjal akut tergantung pada penyebabnya, di antaranya:
- Menginap di rumah sakit.
- Cairan IV (intravena) dalam jumlah besar untuk menggantikan kehilangan cairan.
- Obat yang disebut diuretik untuk meningkatkan jumlah urine yang dibuat.
- Mengawasi garam darah (elektrolit) seperti kalium, natrium, dan kalsium.
- Obat untuk mengontrol tekanan darah.
- Perubahan pola makan.
Pengobatan penyakit ginjal kronis tergantung pada seberapa baik ginjal masih bekerja. Perawatan yang dilakukan di antaranya:
- Obat-obatan untuk membantu pertumbuhan, mencegah hilangnya kepadatan tulang, mengobati anemia, atau kombinasi dari semuanya.
- Obat yang disebut diuretik untuk meningkatkan jumlah urine yang dibuat.
- Perubahan pola makan.
- Dialisis.
- Pembedahan untuk mengangkat ginjal yang rusak dan menggantinya dengan yang sehat (transplantasi ginjal).
Baca juga: Waspada, Ini Gejala Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.