Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ada Cacing Kremi di Vagina, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 04/02/2023, 14:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, video bernarasi ada cacing kremi di vagina, ramai di media sosial TikTok.

Diunggah oleh akun ini pada Jumat (3/2/2023), video menampilkan seekor cacing kremi di jari telunjuk perekam.

Perekam kemudian menggunakan jempolnya untuk memastikan cacing kremi di tangannya masih hidup dan bergerak.

"Kremi di Miss V. Udah anak 2 masih ada juga," tertulis dalam video.

Video ini pun menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 778.000 tayangan pada Sabtu (4/2/2023).

Disukai oleh lebih dari 10.400 orang, sekitar 2.653 warganet pun berbondong-bondong memenuhi kolom komentar dengan opininya.

"jaga kebersihan ibuuu.. kukunya di potongin yaak," komentar salah satu pengguna TikTok.

"itu krna cacing berlebihan di usus mkanya menyebar ke mana mana...harus minum obat cacing tiap 6 bln," kata warganet lain.

"itu penyebab nya apa ya dan cara mencegah nya jadi takut bgtu juga," tanya warganet lain.

Lalu, apa penyebab adanya cacing kremi di vagina?

Baca juga: Penyebab Vagina Menghitam, Salah Satunya karena Terlalu Sering Bercukur


Penjelasan dokter

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, dr Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, cacing kremi atau Enterobius vermicularis adalah parasit yang hidup di saluran pencernaan.

"Terutama di daerah anus dan rektum," ujar dokter yang kerap disapa Oke ini, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/2/2023).

Menurut Oke, cacing kremi sering kali hinggap pada anak-anak atau orang dewasa dengan kebersihan dan sanitasi kurang.

Selain di area seputar anus, cacing ini juga dapat masuk ke dalam vagina pada perempuan dewasa dan anak-anak.

"Karena posisi anus dan vagina relatif berdekatan," terang dia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com