Faktor masuknya kremi ke dalam vagina, lanjut Oke, paling sering karena cara cebok yang salah saat buang air besar.
Dia menjelaskan, seharusnya cebok dilakukan dari arah vagina atau depan, ke arah belakang atau anus.
Jika terbalik atau dari belakang ke depan, maka bakteri dan parasit dari saluran cerna akan masuk ke dalam vagina.
Saat kuman dan parasit masuk ke dalam vagina, maka akan menimbulkan reaksi peradangan atau vaginitis.
"Ditandai dengan gejala keputihan, rasa panas terbakar, gatal, dan nyeri," jelas Oke.
Baca juga: Cara Membersihkan Vagina agar Tetap Sehat dan Tidak Berbau
Lebih lanjut Oke memaparkan, cacing kremi masuk ke dalam saluran pencernaan melalui jalur faecal-oral.
Artinya, larva cacing yang berada di sekitar anus akan menyebabkan rasa gatal, sehingga akan digaruk. Kemudian, telur dan larva di anus ini bisa masuk ke dalam kuku.
Jika tidak mencuci tangan sebelum makan, telur dan larva ini akan masuk lagi ke dalam tubuh.
Selain itu, telur atau larva juga bisa menempel pada barang-barang terkontaminasi seperti mainan.
Seperti sebelumnya, telur atau larva akan menempel dan terbawa masuk ke dalam saluran pencernaan jika tak mencuci tangan sebelum makan.
Adapun guna mencegah masuknya cacing kremi ke dalam saluran pencernaan serta menghambatnya masuk ke vagina, Oke menyarankan agar masyarakat terutama perempuan rutin mencuci tangan sebelum makan.
"Memakai sabun selama 40-60 detik, dan cebok yang betul," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.