Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ada Cacing Kremi di Vagina, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 04/02/2023, 14:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Faktor masuknya kremi ke dalam vagina, lanjut Oke, paling sering karena cara cebok yang salah saat buang air besar.

Dia menjelaskan, seharusnya cebok dilakukan dari arah vagina atau depan, ke arah belakang atau anus.

Jika terbalik atau dari belakang ke depan, maka bakteri dan parasit dari saluran cerna akan masuk ke dalam vagina.

Saat kuman dan parasit masuk ke dalam vagina, maka akan menimbulkan reaksi peradangan atau vaginitis.

"Ditandai dengan gejala keputihan, rasa panas terbakar, gatal, dan nyeri," jelas Oke.

Baca juga: Cara Membersihkan Vagina agar Tetap Sehat dan Tidak Berbau

Cara kremi masuk ke dalam tubuh

Lebih lanjut Oke memaparkan, cacing kremi masuk ke dalam saluran pencernaan melalui jalur faecal-oral.

Artinya, larva cacing yang berada di sekitar anus akan menyebabkan rasa gatal, sehingga akan digaruk. Kemudian, telur dan larva di anus ini bisa masuk ke dalam kuku.

Jika tidak mencuci tangan sebelum makan, telur dan larva ini akan masuk lagi ke dalam tubuh.

Selain itu, telur atau larva juga bisa menempel pada barang-barang terkontaminasi seperti mainan.

Seperti sebelumnya, telur atau larva akan menempel dan terbawa masuk ke dalam saluran pencernaan jika tak mencuci tangan sebelum makan.

Adapun guna mencegah masuknya cacing kremi ke dalam saluran pencernaan serta menghambatnya masuk ke vagina, Oke menyarankan agar masyarakat terutama perempuan rutin mencuci tangan sebelum makan.

"Memakai sabun selama 40-60 detik, dan cebok yang betul," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com