Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Air Mata Rasanya Asin? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 02/02/2023, 17:01 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Air mata adalah cairan bening yang dikeluarkan oleh kelenjar lakrimal (kelenjar air mata) yang terdapat pada mata.

Ketika sedang menangis dan tanpa sengaja air mata masuk ke mulut, Anda akan merasa bahwa air mata memiliki rasa yang asin.

Mengapa demikian?

Baca juga: Pernah Merasa Lelah setelah Menangis? Ini yang Terjadi pada Tubuh


Dilansir dari laman Healthline, air mata memiliki rasa yang asin karena sebagian besar terbuat dari air di dalam tubuh yang mengandung ion garam atau elektrolit.

Selain itu, air mata juga terbuat dari campuran kompleks yang terdiri dari air, lendir, minyak berlemak, hingga lebih dari 1.500 protein berbeda

Baca juga: Benarkah Air Mata Baik untuk Kulit dan Bisa Menghilangkan Jerawat?

Dari mana air mata berasal?

Air mata diproduksi oleh kelenjar yang terletak di atas mata dan di bawah kelopak mata. Mereka juga menyebar dari kelenjar dan melintasi permukaan mata seseorang.

Sebagian air mata keluar melalui saluran air mata, yaitu lubang kecil di dekat sudut kelopak mata. Dari sana, mereka melakukan perjalanan menuju ke hidung.

Dalam sebuah studi diketahui, pada tahun-tahun tertentu, seseorang dapat menghasilkan 15 hingga 30 galon (56,7-113,5 liter) air mata.

Baca juga: Cara Mengatasi Mata Bengkak karena Menangis

Bagaimana air mata melumasi mata?

ilustrasi air mataiStockPhoto/nyvltova ilustrasi air mata

Air mata terbentuk dalam tiga lapisan yang berfungsi untuk melumasi, menutrisi, dan melindungi mata.

Tiga lapisan tersebut antara lain:

  1. Lapisan luar yang berminyak, diproduksi oleh kelenjar meibom. Lapisan ini membantu air mata tetap berada di mata dan mencegah air mata menguap terlalu cepat.
  2. Lapisan tengah yang berair dan termasuk protein yang larut dalam air. Lapisan ini melindungi dan memelihara kornea dan konjungtiva, yaitu selaput lendir yang menutupi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan mata.
  3. Lapisan dalam berupa lendir yang diproduksi oleh sel goblet. Lapisan ini mengikat air dari lapisan tengah, memungkinkannya menyebar secara merata agar mata tetap terlumasi.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Bayi yang Baru Lahir Menangis

3 jenis air mata

Rasa asin air mata seseorang tergantung pada jenis air mata yang dikeluarkan. Berikut adalah tiga jenis air mata:

  1. Air mata basal yang selalu ada setiap saat untuk melumasi, melindungi, dan menyehatkan kornea mata.
  2. Air mata refleks yang diproduksi sebagai respons terhadap iritasi, seperti asap, angin, debu, atau ketika sedang mengiris bawang.
  3. Air mata emosional yang diproduksi sebagai respons terhadap rasa sakit, termasuk rasa sakit fisik, rasa sakit empati, rasa sakit sentimental, serta keadaan emosional, seperti kesedihan, kebahagiaan, ketakutan, dan keadaan emosi lainnya.

Dalam sebuat studi pada tahun 2018, seiring bertambahnya usia, profil protein air mata seseorang bisa berubah.

Selain itu, mata kering akibat kelenjar air mata yang tidak bekerja pada tingkat optimal sering lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Mata kering juga sering terjadi oleh sebagian besar wanita setelah masa menopause.

Baca juga: Tips Mengiris Bawang Merah Tanpa Menangis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com