Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kanker Sedunia 2023, Waspadai Penyebab, Risiko, dan Gejala Awalnya

Kompas.com - 02/02/2023, 06:29 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tahun pada 4 Februari sejak 2000.

Hari peringatan kanker ini dibuat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, serta investasi berkelanjutan terhadap penelitian, pencegahan, dan pengobatannya.

Tahun ini, Hari Kanker Sedunia 2023 mengusung tema "Close the Care Gap" atau menutup semua kesenjangan dalam penanggulangan kanker.

Untuk menanggulangi dan mencegah kanker, publik wajib mengetahui penyebab, risiko penularan, serta gejala awal penyakit ini.

Berikut penyebab, risiko, dan gejala awal kanker yang wajib diketahui.

Baca juga: Mengenal Stadium dan Tingkatan Penyakit Kanker


Penyebab kanker

Dikutip dari Stanford Health Care, belum ada penelitian pasti yang menyimpulkan penyebab kanker dalam tubuh manusia.

Para ilmuwan percaya bahwa ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kanker, seperti faktor genetik, lingkungan, atau karakteristik individu.

Meski kanker belum diketahui penyebabnya, para peneliti mengungkapkan ada jenis gen tertentu yang dapat menyebabkan timbul kanker. Gen ini bisa didapat dari faktor keturunan maupun akibat paparan lingkungan.

Baca juga: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker, Apa Saja?

Ilustrasi kebiasaan penyebab kanker payudara. Merokok termasuk salah satu kebiasaan penyebab kanker payudara yang sebaiknya dihindari. Shutterstock/SrideeStudio Ilustrasi kebiasaan penyebab kanker payudara. Merokok termasuk salah satu kebiasaan penyebab kanker payudara yang sebaiknya dihindari.

Ada tiga jenis gen utama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan memutasi sel menjadi kanker, yaitu:

1. Onkogen

Gen ini yang umumnya mengatur pertumbuhan sel secara normal. Namun, gen ini bisa tiba-tiba gagal mengontrol pertumbuhan sel dan membiarkan kanker tumbuh tanpa alasan yang jelas.

2. Gen penekan tumor (antionkogen)

Gen ini mampu mengenali pertumbuhan abnormal dan reproduksi sel yang rusak. Sayangnya, jika gen ini tidak berfungsi dengan baik, tumor justru dapat muncul.

3. Gen Mismatch Repair (MMR)

Gen ini mampu mengetahui dan memperbaiki kesalahan saat DNA membuat sel baru. Jika tidak berfungsi, kesalahan pada DNA dapat merusak sel baru.

Perubahan genetik akan menyebabkan jumlah sel yang tumbuh dan berkembang tidak sesuai dengan sel mati. Akibatnya, seseorang akan terkena kanker.

Baca juga: Tingkatan Stadium dalam Kanker, Apa Perbedanya?

Faktor risiko terkena kanker

Ilustrasi kanker prostat, gejala kanker prostat stadium awal, gejala kanker prostat stadium akhir, kanker prostat bisa sembuh, cara mencegah kanker prostat. Shutterstock/Image Point Fr Ilustrasi kanker prostat, gejala kanker prostat stadium awal, gejala kanker prostat stadium akhir, kanker prostat bisa sembuh, cara mencegah kanker prostat.

Ada beberapa risiko yang menyebabkan seseorang rentan terkena kanker. Meski tidak langsung membuat sakit, faktor ini akan membuat tubuh mudah mengidap penyakit ini.

1. Faktor gaya hidup
Ilustrasi virus di dalam ruangan, polusi di dalam ruangan. SHUTTERSTOCK/BOMBERBOOM Ilustrasi virus di dalam ruangan, polusi di dalam ruangan.

Sebagian faktor ini umumnya mengenai seseorang bahkan sejak usia muda.

2. Riwayat keluarga

Anak yang keluarganya mengidap kanker dapat mewarisi gen penyakit yang sama.

Belum diketahui apakah kanker ini disebabkan oleh mutasi genetik, paparan bahan kimia di dekat rumah, kombinasi dari faktor-faktor tersebut, atau hanya kebetulan.

 

3. Kelainan genetik

Orang dengan kelainan gen, seperti sindrom Wiskott-Aldrich dan Beckwith-Wiedemann, dapat memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak normal. Padahal, sistem ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

Baca juga: Beda Benjolan Biasa dan Tanda Kanker Payudara

4. Paparan virus tertentu

Anak yang terpapar virus Epstein-Barr dan HIV yang menyebabkan AIDS akan memiliki risiko terkena kanker.

Virus ini dapat mereproduksi sel yang nantinya akan berkembang menjadi sel kanker.

5. Pengaruh lingkungan

Pestisida, pupuk, dan saluran listrik dapat menyebabkan kanker pada anak.

Belum diketahui apakah ini disebabkan karena gaya pengasuhan orang tua saat bayi.

6. Kemoterapi dan radiasi dosis tinggi

Anak yang menjalani kemoterapi dan radiasi suatu saat dapat terkena kanker yang ganas.

Paparan obat yang kuat dapat mengubah sel dan sistem kekebalan tubuh sehingga memunculkan kanker.

Baca juga: Periksa Sebelum Terlambat, Ini Sederet Tes untuk Deteksi Kanker

Gejala awal kanker

Gejala kanker yang tidak boleh diabaikanShutterstock/mi_viri Gejala kanker yang tidak boleh diabaikan

Dilansir dari University of California San Francisco (UCSF) Health (1/1/2023), ada 17 gejala awal kanker yang tidak boleh diabaikan, yaitu

1. Haid tidak normal dan nyeri panggul

Kebanyakan perempuan mengalami haid yang tidak teratur dan kram perut. Tapi, rasa sakit terus-menerus dan perubahan siklus haid bisa menjadi tanda kanker serviks, rahim, atau ovarium.

2. Perubahan kebiasaan buang air

Orang yang mengalami sembelit atau diare yang terus-menerus, ada darah hitam atau merah di kotoran, kotoran berwarna hitam,lebih sering buang air kecil, dan muncul darah dalam urin dapat menunjukkan kanker usus besar, prostat, atau kandung kemih.

3. Kembung

Kembung adalah kondisi yang umum di perut. Tapi kembung selama lebih dari dua minggu bisa menjadi tanda kanker ovarium, serta berbagai kanker saluran cerna.

4. Perubahan payudara

Benjolan, cekungan, perubahan warna, perubahan di sekitar puting, atau keluarnya cairan aneh pada payudara dapat menunjukkan kanker.

Kondisi ini dialami perempuan dan laki-laki.

Baca juga: Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Kata Dokter

5. Batuk kronis

Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, terutama batuk kering, bisa menjadi tanda kanker paru-paru.

6. Sakit kepala kronis

Sakit kepala yang berlangsung lebih dari dua minggu dan tidak mempan diobati dapat terjadi akibat tumor otak.

7. Kesulitan menelan

Jika merasa seperti makanan tersangkut di tenggorokan atau kesulitan menelan selama lebih dari dua minggu, ini bisa menjadi tanda kanker tenggorokan, paru-paru, atau perut.

8. Memar berlebihan

Memar di tulang kering adalah hal yang normal. Namun, tiba-tiba memiliki banyak memar di tempat yang tidak biasa dapat mengindikasikan kanker darah.

Baca juga: 5 Ramuan Herbal yang Ampuh Mengatasi Demam, Batuk, dan Pilek

9. Sering demam atau infeksi

Timbul demam berulang kali atau terkena infeksi dapat menunjukkan sistem kekebalan tubuh lebih rentan akibat kanker kelenjar getah bening atau leukemia.

10. Perubahan pada mulut

Luka atau sariawan yang terus-menerus, terutama pada perokok atau peminum alkohol, dapat menunjukkan kanker mulut.

11. Perubahan kulit

Pergeseran tahi lalat atau tanda lahir dapat menunjukkan kanker. Misalnya, separuh tahi lalat tidak terlihat, tepinya tidak beraturan atau buram, memiliki warna tidak konsisten antara hitam dan coklat, berukuran besar, serta tahi lalat tumbuh, berdarah, atau berubah seiring waktu.

12. Nyeri yang berlangsung lama

Nyeri yang muncul terus-menerus di bagian tubuh manapun tanpa penyebab yang jelas dan tidak dapat diobati perlu diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Mengalami Nyeri Bahu? Begini Cara Meredakannya

13. Sering lelah

Sering merasa lelah meski tidur teratur bisa menjadi tanda leukemia atau kanker kelenjar getah bening.

14. Pendarahan pascamenopause

Kondisi ini dapat menunjukkan kanker serviks atau rahim.

15. Sakit perut atau mual

Sakit perut yang berlangsung lebih dari dua minggu bisa menjadi tanda kanker hati, pankreas, atau sistem pencernaan.

16. Penurunan berat badan

Perubahan berat badan atau hilangnya napsu makan dapat menunjukkan banyak jenis kanker yang kondisinya serius.

17. Benjolan yang tidak normal

Benjolan termasuk kondisi yang normal tetapi pembengkakan yang terus menunjukkan kondisi serius dan harus segera menghubungi dokter.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023, Kenali 5 Tanda Awal yang Tak Boleh Diabaikan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Anak Penderita Kanker dalam Angka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com