Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Sesar dan Jenis-jenisnya...

Kompas.com - 09/12/2022, 20:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 ternyata dipicu oleh pergeseran sesar baru yang diberi nama sesar/patahan Cugenang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dikutip dari rilis BMKG, Jumat (9/12/2022).

Ia mengatakan bahwa ditemukannya Sesar Cugenang perlu menjadi perhatian karena patahan tersebut melewati 9 desa di 2 kecamatan yang membentang sepanjang 9 kilometer.

"Sembilan desa yang dilintasi garis patahan tersebut ialah 6 desa di Kecamatan Cugenang yang terdiri dari Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot," katanya.

Sementara wilayah lainnya yang dilewati Sesar Cugenang adalah Desa Ciherang dan Desa Ciputri di Kecamatan Pacet serta Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur.

Baca juga: Sesar Cimandiri dan Sejumlah Sumber Gempa Lain di Jabar dan Jakarta


Baca juga: Penjelasan Ahli soal Sesar Baribis dan Ancaman Gempa yang Incar Jakarta

Lalu, apa itu sesar dan dan apa saja jenis-jenisnya?

Pengertian sesar

kawasan yang masuk zona Sesar CugenangBMKG kawasan yang masuk zona Sesar Cugenang

Dikutip dari laman Universitas Negeri Jember (Unej), sesar yang disebut juga patahan atau fault adalah pergeseran lapisan batuan karena gaya tekan kerak bumi.

Kerak bumi diketahui tersusun atas batuan yang dapat mengalami gaya penekanan sehingga terjadi patahan.

Karena kekakuan batuan dan gesekan, batuan tidak bisa melewati atau meluncur satu sama lain dengan mudah.

Kadang-kadang ketika gerakan batuan berhenti, hasilnya akan terjadi penumpukan “stres” di bebatuan dan saat mencapai tingkat yang melebihi ambang ketegangan, akumulasi energi potensial akan dispersikan oleh pelepasan tegangan.

Pelepasan tegangan ini difokuskan ke sepanjang bidang di mana gerakan relatif tersebut ditampung. Tegangan terjadi secara akumulatif atau instan, tergantung pada kekuatan batuan.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Kerak bawah dan mantel yang “ductile” mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya geser.

Sedangkan kerak atas yang “brittle” bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan tegangan menyebabkan gerakan sepanjang sesar.

Sebuah sesar dalam batuan ductile juga dapat lepas seketika apabila laju regangan terlalu besar.

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com