Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Katarak yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 31/01/2023, 08:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

 

Selain itu, katarak umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi gejalanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas harian penderitanya.

Seiring bertambahnya usia, lensa di mata menjadi kurang fleksibel, kurang transparan, dan lebih tebal.

Selain karena usia, kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan protein dan serat di dalam lensa rusak dan menggumpal, sehingga mengaburkan lensa mata.

Katarak umumnya berkembang di kedua mata, tetapi tidak selalu dengan kecepatan yang sama.

Katarak pada satu mata mungkin berkembang lebih cepat dari yang satu dan menyebabkan perbedaan penglihatan di antara kedua mata.

Baca juga: Penyebab dan Gejala Gangguan Mata Plus atau Rabun Dekat

Kapan harus menemui dokter?

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas atau penglihatan mulai tidak setajam biasanya, Anda perlu segera menemui dokter mata.

Dilansir dari laman Healthdirect, katarak biasanya dapat didiagnosis dengan pemeriksaan mata. Bahkan jika seseorang tidak memiliki masalah penglihatan, disarankan untuk mengunjungi dokter mata setiap 2 tahun sekali.

Dokter mata akan memberikan pemeriksaan mata secara menyeluruh untuk memastikan lokasi dan pola katarak.

Jika mereka menemukan indikasi katarak, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis atau ahli bedah ada mendapatkan pemeriksaan mendalam dan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Bisakah Buta Warna Parsial dan Total Disembuhkan? Ini Kata Dokter

Penyebab katarak

Katarak disebabkan oleh perubahan pada lensa mata seseorang, yang umumnya akibat penuaan dan paparan sinar ultraviolet.

Katarak berkembang ketika protein di lensa telah rusak dan menggumpal. Hal tersebut mengurangi jumlah cahaya yang dapat melewati lensa ke retina, sehingga menyebabkan hilangnya penglihatan.

Seiring bertambahnya usia, wajar jika protein di lensa mata mulai rusak dan menggumpal. Hal ini menyebabkan karakteristik kekeruhan pada lensa mata yang mana adalah katarak.

Paparan sinar ultraviolet juga meningkatkan risiko katarak. Para ahli menyebut kondisi ini terjadi melalui stres oksidatif.

Stres oksidatif sendiri merupakan keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Proses serupa juga yang menyebabkan kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Baca juga: Menatap Matahari, Tak Butuh Waktu Lama untuk Membuat Mata Buta

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Klaim Kacamata BPJS Kesehatan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com