Conocybe filaris adalah jamur rumput yang tampak polos dan umum ditemui di Pacific Northwest, Amerika Utara.
Memiliki mikotoksin yang sama dengan jamur Death Cap, Conocybe filaris berpotensi fatal jika dikonsumsi.
Timbulnya gejala gangguan pencernaan terjadi 6 hingga 24 jam setelah jamur dikonsumsi. Di beberapa kasus, pasien mungkin tampak pulih.
Namun hal itu hanya hanya sementara sebelum munculnya kembali gangguan pencernaan yang mengancam jiwa, ditambah dengan gagal hati dan ginjal.
Baca juga: Mengenal Jamur Ringworm dan Cara Penularannya
Dua spesies jamur Webcap, deadly webcap (Cortinarius rubellus) dan the fool’s webcap (Cortinarius orellanus), sangat mirip satu sama lain, bahkan dengan sejumlah varietas jamur yang dapat dimakan.
Jamur Webcap memiliki racun yang dikenal sebagai orellanin, yang awalnya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa.
Racun Orellanin memiliki periode latensi yang sangat panjang dan dapat memakan waktu 2 hari hingga 3 minggu untuk menimbulkan gejala.
Racun tersebut pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal dan kematian pada orang yang mengonsumsi jamur Webcap, jika tidak ditangani segera.
Baca juga: Mengenal Jamur Ringworm pada Kucing yang Bisa Menular ke Manusia
Jamur Autumn Skullcap umum ditemui di seluruh belahan bumi utara dan sebagian wilayah Australia. galerina marginata adalah jamur yang membusuk di kayu dengan racun yang sama seperti jamur Death Cap.
Jika dikonsumsi, dapat menyebabkan diare, muntah, hipotermia, kerusakan hati, hingga kematian jika tidak segera mendapatkan penanganan.
Baca juga: Serba-serbi Jamur, Manfaat Kesehatan dan Cara Aman Mengonsumsinya