Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arti dan Sejarah Titik Koma, Simbol Gerakan Kesehatan Mental

Kompas.com - 29/01/2023, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Sejarah tanda titik koma

Amy Bleuel mulai mempopulerkan tanda titik koma atau semicolon sekitar 2013 silam.

Saat itu, Amy tengah dilanda depresi dan kecanduan, terutama setelah diperkosa dan sang ayah meninggal karena bunuh diri pada 2003.

"Saya memulainya untuk menghormati ayah saya," kata Bleuel kepada USA TODAY Network.

"Dan untuk menceritakan kisah perjuanganku melawan penyakit mental," tambahnya.

Amy mengunggah tato bergambar tanda titik koma di Facebook pada 2013 atau 10 tahun usai kematian ayahnya. Di tahun yang sama, ia memulai Project Semicolon itu.

Project Semicolon adalah gerakan nirlaba global yang didedikasikan untuk memberikan dukungan bagi orang yang berjuang melawan penyakit mental, bunuh diri, kecanduan, dan melukai diri sendiri.

"Saya ingin menceritakan kisah saya untuk menginspirasi orang lain untuk menceritakan kisah mereka. Saya ingin memulai percakapan yang tidak dapat dihentikan, percakapan tentang penyakit mental dan bunuh diri sehingga kita dapat mengatasi dan menurunkan angka tersebut," katanya.

Menurut Amy, tanda titik koma yang ia gunakan sebagai gambar tato akan menjadi simbol pengingat ata usahanya untuk sembuh dari gangguan mental. Saat ia kembali berpikiran negatif, tato di pergelangan tangan itu akan mudah dilihat dan kembali memberinya semangat untuk pulih.

Sayangnya, NBC melaporkan Amy meninggal akibat bunuh diri pada 30 Maret 2017 di usia 31 tahun.

Meski begitu, simbol tanda titik koma yang ia ciptakan telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat, termasuk pada mahasiswa Universitas Missouri yang menceritakan pengalaman mereka di sini.

Hingga sekarang, baik Project Semicolon maupun tanda titik dua (;) atau semicolon digunakan sebagai simbol perjuangan bagi para penderita masalah kesehatan mental.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com