Menurut Wawang, setiap perempuan akan mengalami rasa sakit yang berbeda ketika haid. Ada perempuan yang akan merasa sakit, ada juga yang tidak.
"Tiap perempuan bisa beda kepekaannya," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).
Ia menyatakan, sekitar 50 persen penderita nyeri saat haid belum diketahui penyebabnya.
Pada umumnya, nyeri saat haid hal yang lumrah terjadi. Penerapan pola hidup sehat menurut Wawang bisa mengurangi nyeri saat haid.
Namun, jika rasa sakit saat haid itu terjadi lama dan tidak bisa hilang, ia menduga hal tersebut termasuk dalam kondisi serius.
"Tapi kalau infeksi, endometriosis tidak bisa dicegah," katanya lagi.
Baca juga: 6 Cara Meredakan Nyeri Haid
Karena itu, ia menyarankan agar penderita meminum obat begitu perutnya terasa nyeri.
Adapun obat nyeri haid yang Wawang rekomendasikan adalah asam mefenamat dan phenyl butazon. Keduanya merupakan obat anti-prostaglandin.
"Tapi, dua obat ini merangsang lambung," ucapnya mengingatkan.
Pasien yang meminum obat anti-prostaglandin bisa merasa mual-mual berat setelahnya.
Oleh karena itu, Wawang menyarankan agar perempuan yang sedang nyeri haid untuk meminum obat tersebut sambil makan.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi rangsangan obat kepada perut dan mencegah mual.
Baca juga: 8 Buah yang Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Bantu Redakan Gejala