KOMPAS.com - Kecelakaan pesawat kembali terjadi di Nepal pada Minggu (15/1/2023).
Kecelakaan itu melibatkan pesawat ATR 72-500 bermesin ganda penerbangan domestik dari Kathmandu ke Pokhara yang mengangkut 72 orang.
Dilansir dari Kompas.com (16/1/2023), kecelakaan itu menewaskan sedikitnya 68 orang.
Tragedi ini menjadi kecelakaan udara terburuk dalam 30 tahun terakhir di Nepal sejak 1992, sebagaimana database yang disimpan oleh Jaringan Keselamatan Penerbangan.
Bahkan, dikutip dari Washington Post, kecelakaan pesawat ATR 72-500 menjadi kecelakaan pertama yang terjadi di dekat Kota Pokhara sejak Bandara Pokhara dibuka pertama kali pada 1 Januari 2023.
Baca juga: Deretan Kecelakaan Pesawat Jatuh di Nepal dalam Beberapa Tahun
Bandara Internasional Pokhara sendiri berlokasi di Provinsi Gandaki, Nepal, dan berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.
Dilansir dari laman resminya, Bandara Pokhara berfungsi sebagai gerbang utama bagi para wisatawan untuk melakukan perjalanan ke tempat religius yang terkenal seperti Muktinath, Jomsom, dan Annapurna Round Trek.
Berada di ketinggian, Bandara Pokhara menawarkan pemandangan Gunung Machhapuchhre, Annapurna, Dhaulagiri, serta danau Phewa, Rupa, dan Begnas.
Menurut catatan Times of India, Bandara Pokhara sebenarnya baru diresmikan sekitar dua pekan yang lalu, yakni Minggu (1/1/2023).
Peresmian dilakukan oleh Perdana Menteri Nepal yang baru, Pushpa Kamal Dahal 'Prachanda'.
Bandara ini dibangun dengan bantuan China dan merupakan bagian dari kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) andalan China.
Baca juga: 15 Warga Negara Asing Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines di Nepal, Tak Ada WNI
Selama ini, industri udara Nepal telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Kendati demikian, penerbangan di Nepal sering kali terganggu oleh keamanan yang buruk karena pelatihan dan pemeliharaan yang tidak memadai.
Operator pesawat mengatakan bahwa bandara tidak memiliki infrastruktur prakiraan cuaca yang akurat, terutama di daerah terpencil dengan medan pegunungan yang ekstrem.
Cuaca di daerah ini juga dapat berubah-ubah dengan cepat sehingga memengaruhi penerbangan.