Pada 1971, seorang pria, sembari bersantai meminum bourbon dan soda dalam penerbangannya ke Seattle, memberikan catatan kepada seorang pramugari yang menjelaskan bahwa dia memiliki bom di dalam kopernya dan meminta 200.000 dolar.
Setelah mendarat di Seattle, pria itu menerima uangnya, melepaskan penumpang lain, dan meminta pilot membawanya ke Meksiko
Baca juga: 5 Tips Agar Tidak Terjebak Trading Ilegal
Akan tetapi, sebelum mencapai perbatasan selatan, secara mengejutkan pria yang bernama penumpang D.B. Cooper itu membuat pilihan untuk terjun payung dari pesawat pada ketinggian 5.000 kaki dengan hanya menggunakan setelan biasa.
Setelah kejadian itu, dilakukan pencarian atas pelaku ini. Namun, ada kemungkinan yang mengatakan Cooper tidak selamat. Cooper, yang mungkin merupakan nama samaran, hingga tidak pernah ditemukan sosoknya.
Pada Malam Natal 1945, kebakaran terjadi di rumah Sodder. Dari sembilan anak mereka, empatnya melarikan diri. Rumah terbakar habis sebelum api dapat dipadamkan. Namun, jasad lima anaknya tak bisa diidentifikasi di antara serpihan abu itu.
Kepala pemadam kebakaran saat itu menyimpulkan bahwa api cukup panas untuk melelehkan tulang. Alhasil, sertifikat kematian pun dikeluarkan. Namun, hal ini ditentang banyak orang.
Ada teori yang mengklaim bahwa Sodders adalah korban kejahatan. Tragedi kebakaran itu dibuat dengan sengaja.
Baca juga: Merenungi Kembali Ekosistem Digital di Indonesia
Bertahun-tahun kemudian, Jennie, sang ibu, menerima foto melalui surat bertuliskan "Louis Sodder", salah satu putranya yang telah dinyatakan meninggal. Ia berusia sembilan tahun pada saat kebakaran.
Lalu, bagaimana dengan kelanjutan kisah Lilith, dkk. Apakah Lilith yang berstatus sebagai orang hilang dapat ditemukan?
Temukan jawabannya dengan mulai mendengarkan serial “Rubik” episode “Rongga Mata” dari siniar Tinggal Nama di Spotify.
Dengarkan juga kisah-kisah mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.