KOMPAS.com - Kebanyakan orang tidak menyukai bau badan yang tidak sedap.
Bau ketek atau badan seseorang yang tidak sedap dapat mempengaruhi mood dan suasana hati.
"Ada gitu orang bawa motor pake bajunya tu gak nyerep keringat, dan bau ketek. Gila bau nya tuh ngikut terbawa angin tau. Bisa ngeracunin orang orang dijalan," tulis akun Twitter ini.
"Nangis aku pasti, dulu pernah sebangku di kereta sama orang bau ketek, lgsg nangis ngrasa paling ga beruntung di dunia," tulis warganet lain.
Baca juga: Cukup Dioles, Ini 5 Ramuan Herbal untuk Menghilangkan Bau Badan
Dikutip dari Scientific American, (11/11/2002), Asisten Profesor Psikologi di Brown University, Pulau Rhode, Rachel S. Herz mengatakan, orang yang mencium bau tidak sedap atau "bau ketek" akan mengalami suasana hati yang buruk.
Menurut Rachel, bau badan seseorang dapat memengaruhi suasana hati, kinerja, dan perilaku dalam berbagai cara.
Penjelasan tentang bagaimana bau badan memengaruhi mood seseorang didasarkan pada apa yang dikenal sebagai pembelajaran asosiatif.
Proses tersebut terkait peristiwa atau item terkait dengan yang lain karena pengalaman masa lalu seseorang.
Peristiwa yang ditautkan tersebut kemudian dapat menimbulkan respons terkondisi untuk situasi aslinya.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bau yang disukai orang membuat mereka merasa nyaman, sedangkan bau yang tidak disukai akan membuat mereka merasa tidak enak.
Respons suasana hati ini juga telah dilaporkan secara fisiologis.
Misalnya, konduktansi kulit, detak jantung, dan laju kedipan mata sebagai respons terhadap berbagai aroma yang disukai atau tidak disukai bertepatan dengan suasana hati yang dialami orang tersebut.
Baca juga: Ramai soal Surat Edaran Dosen soal Bau Badan, Ini Makanan Pemicunya
Awal dari bagaimana bau memengaruhi suasana hati kita adalah cara suasana hati memengaruhi cara kita berpikir (kognisi) dan cara kita bertindak (perilaku).
Dalam hal kognisi, suasana hati telah terbukti memengaruhi kreativitas.
Orang dalam suasana hati yang positif menunjukkan tingkat kreativitas yang lebih tinggi daripada individu dalam suasana hati yang buruk.
Bau juga dapat menghasilkan efek yang sama.
Saat orang terpapar bau yang mereka sukai, pemecahan masalah secara kreatif lebih baik daripada saat mereka terpapar kondisi bau tak sedap.
Contoh lainnya yakni, orang-orang yang bekerja di hadapan pengharum ruangan yang harum juga melaporkan produktivitas kerja yang lebih tinggi, daripada peserta yang bekerja dalam kondisi tanpa bau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.