Melalui kanal YouTube Ale Coward seperti dikutip Kompas.com, Tiko menceritakan, semua bermula saat ibunya bercerai dengan ayah.
Sang ayah yang pergi begitu saja, membuat sikap ibunya perlahan mulai berubah dan lebih sering marah-marah sendiri.
"Pasti tepatnya (alami gangguan jiwa) kurang tahu, yang jelas sejak ditinggal papa sekitar 2010, 2011," kata Tiko.
Menurut Tiko, dua bulan awal sejak ditinggal sang ayah, Eny masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Sang ayah yang tak lagi memberi nafkah pun membuat ibunya mencari uang dengan berjualan makanan.
Namun, hal itu tak berlangsung lama karena kesehatan mental Eny kian menurun. Tiko yang saat itu masih duduk di bangku SMP terpaksa putus sekolah.
Dibantu pihak RT dan tetangganya, Tiko mengaku pernah beberapa kali membawa ibunya berobat.
Kendati begitu, tak mudah membawa sang ibu keluar dari rumah mewah itu. Akhirnya, Tiko memilih untuk merawat sang ibu seorang diri di rumah mewah itu.
Tiko mengaku sering membersihkan rumah. Akan tetapi, rumah yang terlalu luas membuatnya kesusahan untuk membersihkan.
"Sebenarnya saya sudah bersihin, tapi karena saya sendiri bersihin rumah sebesar itu susah juga. Pihak RT udah ngebantuin juga," ucap Tiko.
Dia pun menceritakan, sanak saudara tak ada yang berkunjung ke rumah sejak kedua orang tuanya bercerai.
Adapun kini, Tiko menghidupi dirinya dan sang ibu dengan menjadi satpam di kompleks perumahannya.
Meski rumah mewah Ibu Eny di kawasan Cakung tampak kotor dan terbengkalai, Kurniawan mengatakan bahwa bangunannya tampak kokoh dan dalam kondisi bagus.
Untuk ruangan, Kurniawan menuturkan, ada beberapa fitur hunian yang seharusnya menarik, tetapi tampilannya menurun akibat kurang terawat.
"Ada beberapa fasilitas seperti kolam renang, kolam ikan, cuma sama sekali enggak dirawat," kata dia.
Selain itu, ada pula beberapa ruangan yang berguna untuk memasak. Namun begitu, alih-alih menggunakan kompor gas, pemilik rumah justru menggunakan tungku untuk memasak.
"Ada beberapa lokasi kayak ruangan yang untuk memasak, tapi jadi kayak pakai tungku karena enggak ada gas," ungkap Kurniawan.
(Sumber: Kompas.com/Nabilla Ramadhian | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Dian Maharani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.