Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Omicron XBB 1.5 yang Sebabkan Lonjakan Kasus di AS? Simak Gejalanya

Kompas.com - 05/01/2023, 12:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Varian baru virus corona yakni Omicron XBB 1.5 belakangan ramai menjadi sorotan dunia.

Pasalnya, varian ini mendominasi kasus baru di Amerika Serikat dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya gelombang infeksi di negara itu.

Dikutip dari Dailymail, XBB 1.5 ini memiliki julukan The Kraken, dan saat ini virus tersebut juga mulai banyak ditemukan di Inggris.

Baca juga: Booster Kedua, sampai Kapan Masyarakat Harus Vaksin Covid-19?

Lantas sebenarnya apa itu Omicron XBB 1.5?

Mengenal varian Omicron XBB 1.5

XBB 1.5 adalah mutasi dari Omicron XBB yang merupakan strain yang pertama kali terdeteksi di India pada Agustus tahun lalu.

Strain induknya XBB, berasal dari penggabungan BA.2.10.1 dan BA.2.75 yang pernah menyebabkan kasus meningkat empat kali lipat di beberapa negara.

Adapun XBB 1.5 mendapatkan mutasi tambahan F486P yang membuatnya diperkirakan lebih mampu menangkal antibodi Covid-19 yang terbentuk usai vaksinasi maupun infeksi sebelumnya.

Baca juga: Kombinasi Vaksin Covid-19 Booster Kedua untuk Lansia, Apa Saja?


Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Vaksin Booster Kedua untuk Lansia

Kasus Omicron XBB 1.5 meluas di Amerika

Dikutip dari BBC, ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa XBB 1.5 memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan semua subvarian yang terlihat sampai saat ini.

Meski demikian, mereka mengatakan tidak ada indikasi lebih berbahaya dibandingkan varian Omicron sebelumnya.

Akan tetapi, WHO mengatakan, mereka akan mencermati studi laboratorium dan data rumah sakit yang ada untuk lebih memahami terkait sub varian ini.

Baca juga: Lokasi Vaksin Covid-19 Booster Kedua untuk Lansia di Jakarta, Mana Saja?

Diketahui, kasus akibat variann Omicron XBB 1.5 sejauh ini juga terlihat meluas di AS.

Dikutip dari Time, pada 31 Desember 2022, XBB 1.5 menyumbang 40,5 persen dari kasus Covid-19 AS.

Adapun saat ini, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)  XBB 1.5 menyumbang sekitar 75 persen kasus baru.

Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Merenggut Nyawa Anak-anak Sehat di Jepang

Gejala varian XBB 1.5

Kasus Positif Covid-19 Alami Kenaikan, Akibat Varian Omicron XBB? Kasus Positif Covid-19 Alami Kenaikan, Akibat Varian Omicron XBB?

Belum diketahui pasti mengenai gejala XBB 1.5, namun sejumlah kasus menunjukkan gejala yang dialami mirip dengan strain Omicron sebelumnya.

Kebanyakan mereka yang terinfeksi varian XBB 1.5 akan mengalami gejala seperti pilek.

Adapun sejumlah gejala umum mereka yang terinfeksi Omicron, termasuk mereka yang terinfeksi XBB 1.5 yakni sebagai berikut:

  • Batuk terus-menerus
  • Demam
  • Kehilangan atau perubahan bau atau rasa
  • Sesak napas
  • Merasa lelah atau kekurangan energi
  • Nyeri atau nyeri otot
  • Sakit kepala yang berlangsung lebih lama dari biasanya
  • Hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan
  • Kehilangan selera makan
  • Diare
  • Merasa sakit

Baca juga: Sudah Masuk Indonesia, Simak Gejala Infeksi Covid-19 Omicron BF.7

Komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago Allison Arwady mengatakan, gejala yang muncul sangat mirip dengan yang sudah-sudah.

"Saya pikir, jika ada (gejala) kami melihatnya sedikit lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki gejala yang lebih parah," kata Arwady dikutip dari NBC.

Ia mengatakan gejala yang parah akan lebih berpeluang muncul pada mereka yang tidak melakukan pembaruan vaksin.

"Jelas orang masih mendapatkan gejala yang parah, terutama jika mereka tidak up-to-date dengan vaksin mereka," paparnya.

Namun menurutnya jenis Covid yang disebabkan varian apa pun gejala umum yang terlihat biasanya hanya memiliki gejala seperti pilek.

"Lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gejala seperti flu, atau gejala sakit serius, maupun demam tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat: Sasaran, Waktu, Jenis dan Ketentuan Vaksin

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Fakta Seputar Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com