KOMPAS.com - Varian virus corona Covid-19 Omicron merenggut nyawa anak-anak Jepang yang awalnya sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit bawaan.
Dikutip dari JapanTimes, sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa, sekitar setengah dari bayi dan anak yang meninggal akibat Covid-19 tersebut, tak memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
Kasus Covid-19 meningkat di Jepang sejak akhir Oktober 2022. Kementerian Kesehatan menyebut total ada 257.000 kasus infeksi Covid-19 dalam periode seminggu terakhir.
Di sisi lain, kasus kematian anak juga meningkat menjadi 41 kasus dalam delapan bulan pertama sepanjang tahun 2022.
Baca juga: Tesla Hentikan Produksi di Pabrik China Terjerat Kasus Covid-19
Jumlah anak yang meninggal karena Covid-19 naik dari periode akhir tahun sebelumnya. Saat itu hanya ada tiga pasien Covid-19 anak yang meninggal sebelum varian Omicron menyebar.
Analisis terhadap 29 dari 41 kematian menunjukkan bahwa 14 kasus pasien memiliki gangguan sistem saraf pusat, memiliki penyakit bawaan atau kondisi lain.
Namun 15 sisanya tak memiliki penyakit bawaan atau kondisi yang mendasarinya.
Dari 15 orang ini, empat orang yang berusia kurang dari 12 bulan, dua di antaranya berusia 1 hingga 4 tahun, sedangkan sembilan anak berusia 5 tahun atau lebih.
Sejumlah pasien tersebut tiba di rumah sakit dengan keadaan demam atau gangguan kesadaran.
Sementara lebih dari 60 persen dari mereka meninggal dalam waktu seminggu usai gejala Covid-19 muncul.
Baca juga: Naik Lagi, Covid-19 di China Mencapai 1 Juta Kasus dalam 24 Jam
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.