Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kenaikan Tarif KRL di 2023, Ini Kata Kemenhub dan KCI

Kompas.com - 14/12/2022, 16:04 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan soal pengumuman kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) pada 2023 viral di media sosial, Twitter.

Twit itu diunggah oleh akun ini pada Selasa (13/12/2022).

"Work! yg tiap hari kerja ngandelin krl mana suaranya," tulis postingan tersebut.

Dalam twit itu, disematkan pula sebuah gambar yang bertuliskan, "PENGUMUMAN, TARIF KRL BAKAL NAIK DI 2023."

Sejumlah warganet meninggalan komentar dalam unggahan tersebut.

Mayoritas warganet mengaku tidak keberatan atas kenaikan tarif tiket KRL. Hanya saja, kenaikan itu diharapkan diimbangi dengan penambahan jumlah gerbong dan jadwal keberangkatan yang diperbanyak.

"Gpp tarif naik asalkan jadwal kereta diperbanyak lagi khususnya arah kampungbandan via ps.senen di jam sibuk lama banget nunggunya. Sedangkan yang lewat manggarai tiap 5 menit ada," tulis akun ini

"Tambahin gerbong please... Bolak-balik ke Bogor mayan bgt kalo pas rame, bau ketek manusianya segar wkw," ungkap pemilik akun Twitter lainnya. 

Hingga Rabu (14/12/2022), twit viral itu sudah dikomentari hingga 1.058 warganet, dibagikan kepada 1.950 akun, dan disukai hingga 5.502 pengguna Twitter.

Lantas, benarkah tarif tiket KRL bakal naik pada 2023?

Baca juga: Viral, Video Tangan Penumpang Terjepit Celah Jendela KRL, Ini Penjelasan KAI Commuter


Tarif tidak naik hingga akhir tahun

Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, memastikan bahwa tarif KRL Jabodetabek tidak akan mengalami penyesuaian hingga akhir tahun 2022.

Oleh sebab itu, Risal mengimbau masyarakat agar tidak khawatir mengenai rencana penyesuaian tarif KRL.

Pasalnya hingga saat ini, pemerintah melalui DJKA Kementerian Perhubungan masih terus mengkaji ulang besaran tarif yang disesuaikan.

Tujuannya, agar tidak memberatkan masyarakat dan tidak terlalu membebankan anggaran PSO.

"Semoga tahun depan akan ada kabar baik mengenai tarif KRL ini," ujar Risal, dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Penjelasan KAI Commuter soal Unggahan Viral Penumpang Tandai Kursi Kosong KRL untuk Temannya

Kebijakan kenaikan tarif

Menurut Risal, kajian tentang penetapan tarif memang memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar tarif KRL.

Hal itu sekaligus menimbang beban operasional KRL dan kebutuhan subsidi Public Service Obligation (PSO) yang akan dianggarkan.

"Peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu dan pasti terjadi setiap tahunnya, sehingga membuat beban PSO terus meningkat untuk menstabilkan tarif KRL ini,” jelas Risal.

Alasan kenaikan tarif

Jumlah penumpang KRL Jabodetabek tembus 18.9 Juta orang pada Juli 2022.ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH Jumlah penumpang KRL Jabodetabek tembus 18.9 Juta orang pada Juli 2022.
Umumnya, peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu terjadi akibat inflasi yang menyebabkan terjadinya peningkatan komponen-komponen biaya yang dibutuhkan.

Hal ini menyebabkan subsidi PSO terus bertambah dan menjadi kontraproduktif terhadap upaya pembangunan yang masih terus berlangsung.

Menurut Risal, besaran anggaran yang dialokasikan ini akan lebih produktif jika disalurkan untuk pembangunan prasarana dan peningkatan pelayanan perkeretaapian di seluruh Indonesia.

"Tarif KRL hari ini adalah hasil hitung-hitungan pada tahun 2015, tentu sudah tidak relevan dengan hitungan hari ini," ucap dia.

"Namun kami memahami bahwa ekonomi masyarakat sangat terdampak dengan adanya pandemi, sehingga kajian lebih lanjut masih kami lakukan untuk menimbang penyesuaian tarif ini," tambal Risal.

Baca juga: Unggahan Viral Aksi Pelecehan Seksual di KRL, Ini Kronologi dan Respons KCI

Respons KCI

Menanggapi penyesuaian tarif KRL Jabodetabek, Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan bahwa rencana penyesuaian tarif masih menunggu waktu yang tepat.

"KAI Commuter akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan melalui DJKA terkait rencana penyesuaian tarif ini baik besaran dan waktunya," ucapnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Namun, hingga sampai saat ini, tarif KRL Jabodetabek masih mengacu sesuai Peraturan Menteri Perhubungan nomor 17 tahun 2018 yaitu Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama dan Rp 1.000 untuk setiap 10 kilometer berikutnya.

Besaran tarif ini telah ditentukan dan berjalan lebih dari lima tahun terakhir ini, tepatnya sejak 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com