Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prosesi Begalan, Kaesang-Erina Bagikan Panci, Rantang hingga Termos, Apa Maknanya?

Kompas.com - 11/12/2022, 13:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prosesi adat ngunduh mantu putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah diwarnai kemeriahan.

Mulai dari upacara adat yang digelar di Loji Gandrung hingga kirab pengantin yang terdiri dari beberapa prosesi.

Rangkaian acara itu berlangsung pada Minggu (11/12/2022) pagi.

Bagi-bagi peralatan rumah tangga

Di salah satu rangkaian prosesi, warga berebut mendapatkan sejumlah peralatan rumah tangga.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/12/2022), prosesi itu disebut prosesi begalan.

Prosesi ini dilakukan sebelum Kaesang dan Erina dikirab menuju Pura Mangkunegaran menggunakan kereta kencana. 

Ada berbagai macam perlengkapan rumah tangga yang dibagikan dalam prosesi itu, di antaranya termos, rantang, panci, wajan, dan sebagainya.

Seluruh perlengkapan rumah tangga tersebut disiapkan oleh panitian di halaman Loji Gandrung.

Dalam hitungan menit, warga yang memadati lokasi segera berebut mengambil macam-macam perlengkapan rumah tangga yang dibagikan.

Baca juga: Perjuangan Anik, Antre Berjam-jam demi Dapatkan Makanan Gratis Syukuran Kaesang-Erina

Makna tradisi begalan

Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana memakai pakaian adat Jawi jangkep biru terbuat dari kain bludru dalam acara adat ngunduh mantu putra bungsunya Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (11/12/2022) pagi.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana memakai pakaian adat Jawi jangkep biru terbuat dari kain bludru dalam acara adat ngunduh mantu putra bungsunya Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (11/12/2022) pagi.

Dilansir dari jurnal Konsep Keluarga Sakina Dalam Tradisi Begalan (2014), begalan merupakan salah satu tradisi turun temurun di masyarakat Banyumas.

Begalan berasal dari kata begal yang dalam bahasa Jawa berarti perampok.

Namun, dalam tradisi ini, begalan bukan dimaknai secara harfiah.

Begalan dalam tradisi Banyumas merujuk pada ritual kesenian yang bermakna selametan atau ruwat.

Begalan menjadi salah satu syarat tolak bala yang bermakna untuk mengindari kekuatan-kekuatan gaib yang mengancam keselamatan kedua pengatin.

Kesenian ini dipertunjukkan untuk melengkapi upacara pernikahan.

Baca juga: Saat Warga Ramai-ramai Serbu Stan Makanan Gratis pada Pernikahan Kaesang-Erina...

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com