Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan Menuntut Duduk Terlalu Lama hingga 10 Jam Per Hari? Imbangi dengan Olahraga Ini!

Kompas.com - 29/11/2022, 19:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk sebagian orang dewasa, aktivitas fisik sehari-hari cenderung berkurang seiring dengan tuntutan kesibukan yang ada.

Salah satunya adalah tuntutan pekerjaan yang mengharuskan Anda duduk terlalu lama.

Tak jarang, sebuah pekerjaan menuntut Anda untuk duduk di tempat yang sama dalam waktu hingga 10 jam per hari.

Padahal, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa dampak duduk terlalu lama sangat buruk bagi kesehatan.

Baca juga: Ramai soal Kena Angin Duduk, Bolehkah Dikerok?

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika terlalu lama duduk?

Olahraga 30-40 menit sehari

Penelitian berdasarkan meta analisis yang diterbitkan pada 2020 menemukan bahwa olahraga bisa dilakukan untuk mengimbangi kebiasaan duduk terlalu lama.

Dengan cara itu, dampak buruk dari kebiasaan duduk terlalu lama, bahkan hingga 10 jam per hari, bisa berkurang.

Dilansir dari Science Alert, untuk mengurangi dampak buruk duduk hingga 10 jam per hari, Anda bisa mengimbanginya dengan olahraga selama 30-40 menit per hari.

Adapun jenis olahraga untuk orang yang sering duduk terlalu lama bisa dalam bentuk apa saja dengan intensitas sedang hingga kuat.

Baca juga: 8 Olahraga Terbaik untuk Turunkan Berat Badan, Apa Saja?


Baca juga: 9 Cara Turunkan Gula Darah secara Alami, dari Makan Sayur hingga Olahraga Teratur

Menurunkan risiko kematian dini

Penelitian itu diperoleh dari studi yang melibatkan 44.370 orang di empat negara yang berbeda.

Hasilnya, olahraga selama 30-40 menit per hari dengan intensitas sedang hingga kuat dapat menurunkan risiko kematian akibat duduk terlalu lama.

"Pada individu aktif yang melakukan olahraga sekitar 30-40 menit dengan intensitas sedang hingga berat, hubungan antara waktu duduk yang tinggi dan risiko kematian tidak berbeda secara signifikan dengan mereka yang memiliki waktu duduk yang sedikit," ucap para peneliti dalam studi tersebut.

Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Pria Menurut Kemenkes

Artinya, melakukan beberapa aktivitas yang cukup instensif bisa menurunkan risiko kematian dini karena kebiasaan duduk yang terlalu lama.

Adapun aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga berat itu contonya adalah bersepeda, jalan cepat, hingga berkebun.

Anda bisa mencoba latihan olahraga setiap hari dari hal-hal sederhana.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com