KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menyerang siapa saja, laki-laki atau perempuan.
Dilansir dari Medical News Today (14/12/2020), WHO memperkirakan sekitar 1,13 miliar penghuni bumi mengidap tekanan darah tinggi.
Tekanan darah memang bisa naik dan turun secara normal. Biasanya, tekanan darah akan naik ketika kita berolahraga atau setelah beraktivitas fisik berlebih.
Tekanan darah akan turun ketika aktivitas fisik berkurang dan kita beristirahat dalam fase lama.
Berikut ini, beberapa mitos soal tekanan darah tinggi yang bisa menyesatkan banyak orang dan memperparah kondisi:
Baca juga: Awas, Hipertensi Bisa Picu Ketidaksuburan pada Pria dan Wanita
Faktanya, tekanan darah tinggi yang berlangsung lama tanpa ada penanganan bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, serangan jantung, kerusakan ginjal, juga stroke.
Tekanan darah tinggi bisa memicu kerusakan organ yang serius.
Tekanan darah yang selalu tinggi bisa menyebabkan keelastisan otot pada pembuluh darah melemah, dan berisiko tak bisa mengirim darah dan oksigen dalam jumlah cukup ke jantung.
Hal ini, bisa memicu kerusakan organ jantung.
Masih dari sumber yang sama, Medical News Today, meski tekanan darah tinggi bisa didapatkan secara genetik, tapi tetap ada yang bisa kita lakukan sebagai upaya pencegahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.