Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Selamat Datang Era Baru "Urban Mining"

Kompas.com - 28/11/2022, 17:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RAKSASA elektronik Samsung kini menambang emas, perak, dan logam mulia lainnya dari sampah-sampah elektronik di zona Pasifik Selatan. Demikian tulisa Aimee Shaw, jurnalis New Zealand Herald, 2 November 2022 di situs web Fairfax Digital.

Ini tren global, era baru penambangan sampah-sampah di kota-kota (urban mining) kini dan ke depan, bukan lagi penambangan fosil, logam mulia, atau emas dari perut bumi.

Terobosan Samsung itu sangat strategis. Sebab, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, 2021), misalnya, memperkirakan bahwa rata-rata tiap orang menghasilkan 7,6 kg per kapita esampah elektronik)per tahun (WEEE Forum, 2021).

Baca juga: 5 Miliar Ponsel Bakal Jadi Sampah Elektronik, Tingginya 60.000 Kali Burj Khalifa

Oktober 2021, ahli kimia James Tour asal Rice University merilis satu hasil riset lab bahwa metode pemanasan flash-Joule dapat mengekstrak logam ‘komersial’ dari sampah elektronik dan menghilangkan logam berat beracun, seperti kromium, arsenik, kadmium, merkuri, dan timbal (J Falk et al., 2021).

Lotfi Belkhir dan Ahmed Elmeligi (2018) merilis hasil riset tentang jejak emisi elektronik (ICT) hingga tahun 2040. Hasilnya, ponsel, laptop, tablet, atau infrastruktur kegiatan virtual sejenisnya, memicu 3,5 persen emisi CO2 global tahun 2020 dan sekitar 15 persen tahun 2040.

Emisi produksi ponsel berkisar 125 megaton (Mt) tahun 2020 dan sekitar 17 Mt tahun 2010. Kira-kira 95 persen emisi CO2 itu berasal dari produksi. Solusinya ialah daur-ulang ponsel atau gunakan ponsel dalam waktu lama.

Awal abad 21, papar Raffaello Cossu et al. (2015:1), hampir semua industri tata kelola daur-ulang sampah adalah urban mining atau penambangan (sampah) perkotaan.

Daur-ulang sampah-sampah perkotaan berguna untuk menghasilkan bahan-bahan baru manufaktur beragam produk. Sampah-sampah itu mencakup plastik, kertas, kayu, sampah pangan, elektronik, sampah bangunan, hingga sampah medis.

Dari basisnya di Selandia Baru, raksasa elektronik Samsung mengumpulkan sampah elektronik, seperti ponsel, TV, lemari es, tablet, dan barang elektronik bekas lainnya di Samoa, Tonga, Fiji, Papua Nugini, Vanuatu, dan Tahiti. Samsung dan Computer Recycling mendaur-ulang sampah-sampah perkotaan itu pada satu fasilitas pabrik di Auckland.

Sejak tiga  tahun silam, perusahaan Samsung Electronic merintis industri ‘penambangan di kota-kota’.

“As a global company, we strive to do our best to be responsible for the future of humanity and the environment. Human rights violations and environmental degradation caused by the mining of minerals in Indonesia and conflict-affected regions of Africa are important global challenges,” tulis Samsung Electronic (Juni, 2020) tentang risiko konflik dan degradasi lingkungan akibat penambangan mineral-mineral di Indonesia dan zona Afrika.

Produk-produk elektrik dan elektronik Samsung Electronic selama ini menggunakan bahan-bahan mineral misalnya tantalum, timah, tungsten, emas, dan kobalt. Kini Samsung Electronic fokus ke penambangan bahan-bahan ini pada sampah-sampah perkotaan.

Target Samsung antara lain, tahun 2050, Samsung dapat mengurangi 70 juta ton emisi karbon dioksida dan penggunaan air. Tentu ini sangat strategis. Alasannya, antara lain, menurut Angeli Mehta (2019), candu ponsel masyarakat dunia memicu 125 megaton emisi per tahun.

Tren ‘urban mining’

Samsung Electronic mendaur-ulang emas dan perak dari enam juta ponsel sampah untuk membuat 5.000 medali bagi para pemenang pertandingan Olimpiade Tokyo tahun 2020. Sampah ponsel itu dikumpulkan dari masyarakat Jepang.

Hasilnya, 80 ribu ton ponsel dan perangkat elektronik yang menghemat sekitar 5 ton logam mulia medali. Contoh lain, Samsung memproduksi Galaxy Z Flip 4 dari 100 persen bahan daur-ulang (Aimee Shaw, 2022).

Baca juga: 5,3 Miliar Ponsel Jadi Sampah Elektronik di Tahun 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com