KOMPAS.com - Kentut mungkin dianggap memalukan bagi sebagian orang, padahal kentut adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh.
Saat proses makan, mengunyah, menelan maupun saat proses mencerna, udara atau gas bisa menumpuk di saluran pencernaan.
Gas tersebut kemudian perlu dikeluarkan dalam bentuk kentut dan juga sendawa.
Kentut secara alami adalah hal yang baik, namun kentut juga bisa menjadi pertanda masalah kesehatan.
Hal ini bisa dilihat dari frekuensi, bau, dan apakah disertai gejala sakit perut lainnya.
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang mungkin berhubungan dengan kentut:
Baca juga: 5 Jenis Kentut Ini Bisa Jadi Petunjuk Kondisi Kesehatan, Apa Saja?
Dikutip dari Health, Anda bisa mengamati kentut untuk kemudian memikirkan kembali apakah Anda mungkin kelebihan serat.
Serat pada dasarnya berfungsi untuk menjaga agar kotoran bisa bergerak sehingga sembelit tidak terjadi.
Namun jika Anda kentut di saat bersamaan Anda sembelit, mungkin Anda perlu mengecek kembali apakah Anda terlalu banyak makan serat.
"Jika orang makan serat berlebih, ini bisa mulai menyebabkan gas, kembung, kram, dan secara paradoks sembelit," kata Ahli Gastroenterologi Dr Sonpal.
Sonpal menilai, saat serat menumpuk maka serat akan memadatkan feses.
Untuk mengatasi masalah ini maka bisa diatasi dengan lebih banyak minum atau kurangi asupan serat perlahan.
Baca juga: Kentut Berbau Lebih Tajam dari Biasanya? Ini Penyebabnya
Jika Anda sering kentut mungkin bisa menjadi pertanda Anda terlalu banyak mengonsumsi minuman berkarbonasi.
Minuman berkarbonasi atau soda dapat memasukkan lebih banyak udara ke dalam pencernaan sehingga kentut terjadi lebih sering.
Namun jika tidak yakin bahwa minuman berkarbonasi sebagai penyebabnya Anda bisa mengecek asupan makanan Anda.