Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Makan yang Bantu Turunkan Risiko Diabetes Menurut Penelitian

Kompas.com - 30/10/2022, 09:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Selain itu, ditemukan juga bahwa kelompok rendah karbohidrat kehilangan lebih banyak berat serta memiliki kadar gula darah yang lebih rendah daripada kelompok diet biasa.

Baca juga: Kenali Gejala Diabetes yang Muncul di Jari dan Kuku Tangan

Sekilas soal diet karbohidrat

Para peserta penelitian dalam kelompok rendah karbohidrat diberi panduan tentang berapa banyak karbohidrat yang harus dikonsumsi setiap hari serta konseling perilaku selama periode enam bulan.

Tiga bulan pertama, peserta diinstruksikan untuk membatasi konsumsi karbohidrat mereka menjadi kurang dari 40 gram per hari.

Kemudian di tiga bulan terakhir, mereka akan mengonsumsi karbohidrat sebanyak 60 gram.

Di akhir penelitian, kelompok rendah karbohidrat telah mengonsumsi total kalori lebih sedikit daripada kelompok lain serta lebih sedikit karbohidrat total, gula tambahan, dan minuman manis.

Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang Remaja, Simak Cara Pencegahannya!

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Kelompok diet rendah karbohidrat juga banyak mengonsumsi makanan berlemak sekitar 50 persen dari total asupan mereka.

Namun, sebagian besar lemak yang dikonsumsi adalah tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang ditemukan dalam minyak zaitun, biji-bijian, alpukat, dan kacang-kacangan.

Kendati demikian, bagi penderita diabetes tipe 2 yang ingin mengubah pola makan, tetap disarankan untuk berkonsultasi kepada ahli gizi.

Hal tersebut bertujuan untuk menyesuaikan pola diet untuk mengurangi risiko diabetes yang tepat bagi tubuh.

Baca juga: 15 Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com