Selain itu, ditemukan juga bahwa kelompok rendah karbohidrat kehilangan lebih banyak berat serta memiliki kadar gula darah yang lebih rendah daripada kelompok diet biasa.
Baca juga: Kenali Gejala Diabetes yang Muncul di Jari dan Kuku Tangan
Para peserta penelitian dalam kelompok rendah karbohidrat diberi panduan tentang berapa banyak karbohidrat yang harus dikonsumsi setiap hari serta konseling perilaku selama periode enam bulan.
Tiga bulan pertama, peserta diinstruksikan untuk membatasi konsumsi karbohidrat mereka menjadi kurang dari 40 gram per hari.
Kemudian di tiga bulan terakhir, mereka akan mengonsumsi karbohidrat sebanyak 60 gram.
Di akhir penelitian, kelompok rendah karbohidrat telah mengonsumsi total kalori lebih sedikit daripada kelompok lain serta lebih sedikit karbohidrat total, gula tambahan, dan minuman manis.
Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang Remaja, Simak Cara Pencegahannya!
Kelompok diet rendah karbohidrat juga banyak mengonsumsi makanan berlemak sekitar 50 persen dari total asupan mereka.
Namun, sebagian besar lemak yang dikonsumsi adalah tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang ditemukan dalam minyak zaitun, biji-bijian, alpukat, dan kacang-kacangan.
Kendati demikian, bagi penderita diabetes tipe 2 yang ingin mengubah pola makan, tetap disarankan untuk berkonsultasi kepada ahli gizi.
Hal tersebut bertujuan untuk menyesuaikan pola diet untuk mengurangi risiko diabetes yang tepat bagi tubuh.
Baca juga: 15 Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.