Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Agenda Sidang G20 Bali dan Krisis Global Kini

Kompas.com - 18/10/2022, 15:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Laporan IMF (Oktober 2022) menyebut bahwa ekonomi AS mungkin tumbuh 1,6 persen tahun ini dan sekitar 1 persen tahun 2023. Ekonomi Tiongkok mungkin tumbuh sekitar 3,2 persen akibat lock-down guna mencegah penyebaran Covid-19 dan krisis properti.

Ekonomi negara-negara Uni Eropa mengalami krisis akibat lonjakan harga minyak dan gas serta ketergantungan pada pasokan gas Rusia. Kontraksi ekonomi usia berkisar 3,4 persen tahun ini dan 2,3 persen tahun 2023.

Sinyal krisis juga melanda banyak negara, khususnya krisis pangan (kelaparan), krisis energi, dan krisis keuangan. Kondisi ini memicu ketidakpastian skala global akibat perang di Ukraina belum memperlihatkan tanda-tanda berakhir.

Rusia dan Ukraina selama ini adalah produsen gandum terbesar dunia untuk negara-negara Afrika, Timur Tengah, dan Asia.

Data United Nations Development Programme (UNDP) menyebut sekitar 71 juta orang saat ini terperangkap pada kemiskinan ekstrem di negara-negara miskin (Kristalina Georgieva, 2022).

Lonjakan harga gas dan minyak di negara-negara Eropa Barat terjadi selama perang Rusia vs Ukraina di Ukraina. Kini terjadi krisis energi global mirip krisis minyak tahun 1970-an akibat embargo minyak oleh negara-negara eksportir minyak asal Timur Tengah.

Selasa, 12 Oktober 2022, pers dunia mulai merilis arahan Presiden Joko Widodo ke para menteri pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara.

“Nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test,” kata Presiden.

Stress test hendak menguji daya-tahan sosial-ekonomi Indonesia melalui varian-varian rencana dan program terhadap krisis global, khusus nilai tukar rupiah, inflasi, krisis energi, krisis pangan, dan resesi.

Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas menyebut stress skala global saat ini akibat lonjakan biaya hidup (cost of living) dan lonjakan harga-harga, beban utang (debt distress) pada banyak negara miskin, krisis pangan, dan krisis energi.

Sedangkan Sekjen PBB António Guterres, dalam pesan video pada International Day for Disaster Risk Reduction, menyebut stres dan risiko akibat bencana iklim (climate disaster).

People need adequate warning to prepare for extreme weather events. That is why I am calling for universal earlywarning coverage in the next five years,” kata Guterres (Xinhua, 14/10/2022).

Awal Oktober 2022, sejumlah ahli energi seperti Meckling et al. merilis hasil riset krisis energi di Eropa dan Amerika Utara. Krisis energi saat ini mendorong beberapa negara beralih ke energi bersih misalnya angin dan panas matahari; sedangkan sejumlah negara lain justru melipat-gandakan produksi bahan bakar fosil (minyak, gas, batubara).

Lonjakan harga bahan bakar fosil selama operasi militer khusus Rusia di Ukraina, tidak memacu akselerasi transisi dari sistem energi fosil ke sistem energi ramah-lingkungan.

Many suggest that the crisis may accelerate transitions away from fossil fuels and reduce greenhouse gas (GHG) emissions. Yet, governments have responded very differently to the price shock. Though some are prioritizing clean energy, others are doubling down on fossil fuel production,” ungkap Jonas Meckling et al.pada jurnal Science edisi 6 Oktober
2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com