Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Agenda Sidang G20 Bali dan Krisis Global Kini

Kompas.com - 18/10/2022, 15:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Misalnya, tanam-ulang hutan krisis, perawatan mangrove, tropical forest, dan nursery enam juta bibit pada Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Kota Denpasar, Bali, nanti adalah contoh program dengan gaung global dalam rangka G20 Bali.

Peserta Summit G20 Bali dapat melihat model kearifan dan filosofi alam Bhinneka Tunggal Ika Bangsa Indonesia yang perlu didukung oleh model arsitektur keuangan multilateral.

Kita baca hasil riset sejumlah ahli iptek ramah lingkungan, misalnya, Qian Wang, Shafeer Kalathil, Chanon Pornrungroj, Constantin D. Sahm, Erwin Reisner (2022): ‘Bacteria– photocatalyst sheet for sustainable carbon dioxide utilization’ dalam jurnal Nature Catalysis edisi Agustus 2022.

Teknologi baru dapat meredam krisis iklim. Dr Shafeer Kalathil asal Northumbria University dan koleganya menggunakan proses kimiawi mengubah energi sinar matahari, air, dan karbon-dioksida menjadi asetat dan oksigen untuk energi terbarukan.

Manfaat riset tim Dr Shafeer Kalathil, Profesor Erwin Reisner asal University of Camdrige, Dr Qian Wang asal Nagoya University itu ialah mengurai kenaikan CO2 di atmosfer, menghasilkan energi hijau, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Jadi, kini arsitektur keuangan multilateral perlu mendukung proyek-proyek iptek ramah lingkungan seperti ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com