Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru, Apa Namanya?

Kompas.com - 06/10/2022, 11:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang harus mengetahui golongan darah mereka jika suatu saat terjadi peristiwa yang mengharuskan adanya tindakan transfusi darah.

Mengetahui golongan darah yang kita miliki bisa membantu kita hidup lebih sehat, merencanakan berbagai program di masa depan, sekaligus mencegah berbagai risiko komplikasi.

Dilansir dari The Hill, 4 Oktober 2022, baru-baru ini beberapa ilmuwan mendapatkan temuan baru yang penting untuk diperhatikan, yaitu sebuah kelompok golongan darah baru.

Selain golongan darah yang paling umum dikenal seperti A, B, O, dan Rh, ternyata ada golongan darah lainnya.

Golongan darah baru ini, yang diberi nama golongan darah Er, adalah golongan darah ke-44 yang dideskripsikan.

Secara total, ada lima antigen Er dalam kelompok ini berdasarkan variasi genetik pada protein Piezo1, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Blood.

Protein Piezo1 ditemukan pada permukaan sel darah merah.

Baca juga: Golongan Darah yang Berisiko Terkena Stroke di Usia Muda, Anda Salah Satunya?

Golongan darah manusia beserta antigen dan antibodinyawikimedia.org Golongan darah manusia beserta antigen dan antibodinya

Antibodi yang cocok dengan antigen Er dapat menempel padanya dan menyebabkan sel kekebalan menyerang sel yang tidak cocok.

Ini juga dapat terjadi dalam kasus lain, di mana golongan darah tidak cocok, dan mengapa dokter dan praktisi kesehatan bekerja untuk menghindari ketidakcocokan ini.

Antigen Er ditemukan bertahun-tahun yang lalu, tetapi penelitian ini adalah yang pertama untuk menggambarkan mutasi antigen yang berbeda.

Baca juga: 5 Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah

Ini termasuk dua versi antigen yang sebelumnya tidak diketahui.

"Menemukan sistem golongan darah baru seperti menemukan planet baru. Ini memperbesar lanskap realitas kita," kata Daniela Hermelin, dari Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis, kepada WIRED.

Meski begitu, Hermelin sendiri tidak terlibat dalam penelitian ini.

Menurut Hermelin, perbedaan dalam kompatibilitas kelompok Er mungkin jarang terjadi, tetapi penting bagi dokter dan perawat untuk memperhatikan jika mereka mengalami kesulitan mendiagnosis pasien mereka.

Baca juga: Nyamuk Lebih Tertarik pada Orang dengan Golongan Darah O? Ini Penjelasannya


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com