Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

12 Kearifan Kisah Dewa Ruci

Kompas.com - 06/10/2022, 05:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TNI Angkatan Laut Republik Indonesia bekerja sama dengan Laskar Indonesia Pusaka merencanakan pergelaran wayang orang dengan lakon Dewa Ruci pada awal 2023.

Di dalam kisah Dewa Ruci, Bima melakukan perjalanan pencarian untuk memperoleh kebenaran sejati tidak cukup dengan hanya mengesampingkan kamukten lan kamulyan, namun harus juga menghilangkan angkara murka kejahatan di dalam hatinya sendiri sebagai pengejawantahan sifat-sifat 12 kearifan sebagai berikut:

  1. Rila: tidak susah apabila kekayaan harta-benda berkurang dan tidak iri kepada orang lain
  2. Legawa: harus selalu siap bersikap ikhlas
  3. Nrima: bersyukur menerima jalan hidup dengan sadar
  4. Anoraga: rendah hati dan apabila ada orang yang berbuat jahat kepadanya, dia tidak akan membalas, tetap sabar
  5. Eling: tahu mana yang benar dan salah dan selalu akan berpihak kepada kebaikan dan kebenaran
  6. Santosa: selalu berada di jalan yang benar, tidak pernah berhenti untuk berbuat yang benar antara lain melakukan samadi. Selalu waspada untuk menghindari perbuatan jahat
  7. Gembira: bukan berarti senang karena bisa memenuhi kehendak atau napsunya, tetapi merasa tentram melupakan kekecewaan dari kesalahan-kesalahan dan kerugian yang terjadi pada masa lalu
  8. Rahayu: kehendak untuk selalu berbuat baik demi kepentingan semua pihak
  9. Wilujengan: menjaga kesehatan, kalau sakit diobati
  10. Marsudi kawruh: selalu mencari dan mempelajari ilmu yang benar
  11. Samadi
  12. Ngurang-ngurangi: antara lain makan pada waktu sudah lapar, makan tidak perlu banyak dan tidak harus memilih makanan yang enak-enak: minum secukupnya pada waktu sudah haus dan tidak perlu harus memilih minuman keras yang memabukkan; tidur pada waktu sudah mengantuk dan tidak perlu harus tidur di kasur yang tebal dan nyaman

Sesudah Bima membunuh ular naga dengan menggunakan kuku Pancanaka, Bima bertemu dengan Dewa Ruci yang bertubuh kecil-mungil namun sosoknya persis seperti Bima.

Bima memasuki raga Dewa Ruci melalui telinganya yang sebelah kiri. Di dalam raga Dewa Ruci, Bima bisa melihat dengan jelas seluruh jagad raya dan juga melihat dewa kecil tersebut sebagai perlambang makrokosmos bersatu dengan mikrokosmos dalam makna manunggaling kawula gusti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com