KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Partai Nasdem Hillary Brigitta Lasut mendapat sorotan usai melaporkan komika Mamat Alkatiri ke polisi.
Mamat dilaporkan karena dinilai mencemarkan nama baik Hillary saat menghadiri suatu acara talkshow di wilayah Jakarta Barat.
Dalam sesi roasting standup comedy , Mamat disebut menggunakan kata-kata kasar dan tidak sopan, sehingga membuat Brigitta tersinggung.
"Menurut pelapor, dalam melakukan roasting kepada korban, terlapor menggunakan kata yang kurang sopan. Atas kejadian tersebut, korban merasa dicemarkan nama baiknya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Selasa (4/10/2022).
Nama Brigitta sebelumnya juga sempat mendapat sorotan karena sejumlah kontroversi. Berikut daftarnya, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com.
Baca juga: Laporkan Mamat Alkatiri Gegara Kena Roasting, Hillary Brigitta Bantah Antikritik
Pada Desember 2021, Brigitta mendapat sorotan usai meminta ajudan atau bantuan keamanan ke TNI.
Ia beralasan bahwa bantuan pengamanan dari TNI karena selalu siap untuk keadaan darurat, baik secara fisik maupun mental.
Menurut dia, pekerjaannya sebagai anggota DPR tak lepas dari ancaman dan rasa khawatir karena harus menyuarakan aspirasi masyarakat.
"Kalau ditanya kenapa, jujur saya harus mengakui cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan, berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," kata Brigitta saat itu.
Selain itu, ia mengaku sudah terlalu sering merepotkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terkait beragam kasus di daerah pemilihannya, sehingga ia merasa lebih nyaman meminta bantuan TNI.
Meski demikian, Brigitta siap menanggung biaya personel TNI yang ditugaskan menjadi ajudannya, agar tidak menjadi beban pengeluaran negara.
Masih di bulan yang sama, Brigitta kembali menuai sorotan setelah menganggap karantina di Wisma Atlet untuk anggota DPR tidak etis.
Menurutnya, presiden dan anggota dewan memiliki kedudukan yang sama sehingga memiliki hak yang sama pula untuk melakukan karantina secara mandiri.
"Dilihat dari sudut pandang hukum, DPR itu setara presiden kalau dalam pembagian kekuasaan, tidak masuk akal dan tidak etis kalau presiden karantina di Istana Bogor terus DPR RI karantina di Wisma Atlet," kata Brigitta.
Ia menuturkan, larangan karantina mandiri untuk anggota DPR dapat mendiskreditkan kesetaraan lembaga.
"Untuk melaksanakan tugas pengawasan (dalam hal ini tugas pengawasan DPR), si pengawas harus punya wibawa dan posisi yang lebih tinggi atau setidaknya setara dengan yang diawasi," jelas dia.
"Kalau tidak, dia tidak akan punya cukup power untuk melaksanakan tugas pengawasan," sambungnya.
Baca juga: Duduk Perkara Hillary Brigitta Lasut Laporkan Mamat Alkatiri ke Polisi, Berawal dari Roasting