Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Viral Efek Makan Kecubung, Jangan Anggap Lucu, Ini Bahayanya!

Kompas.com - 27/09/2022, 10:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania juga mengatakan hal serupa.

Ia menegaskan, kecubung merupakan tanaman beracun.

“Nama latin kecubung adalah Datura metel (famili Solanaceae), merupakan tanaman yang beracun, namun sering dimanfaatkan sebagai antijamur, antibakteri, antikanker, antiinflamasi, antirheumatoid, obat bius, antitusif, bronkodilator, halusinogen, hingga pestisida alami (bioinsektisida, herbisida),” ujar Inggrid dihubungi Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Ia menjelaskan, kecubung mengandung flavonoid, fenol, tannin, saponin, dan steroid/terpenoid sebagai fitokonstituen utama.

Racun dari tanaman kecubung, menurutnya, diakibatkan kandungan dari zat atropin dan skopolamin.

Ia menegaskan ,semua bagian tanaman kecubung tak boleh untuk dimakan langsung karena tanaman ini memiliki sifat halusinogen, narkotik, dan psikoaktif.

Ia menjelaskan, tanaman ini bahkan diremas dan ditempelkan di dahi saja bisa menimbulkan efek tak diinginkan.

Gejala keracunan akibat kecubung di antaranya adalah mulut kering, sembelit, mata sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata.

Ia juga menambahkan, kecubung bisa mengakibatkan masalah mental dan perilaku yang permanen, bahkan hingga kematian.

“Bisa mengakibatkan permanent mental and behavioral problems serta kematian,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com