Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Presiden China Xi Jinping Dikudeta, Benarkah?

Kompas.com - 26/09/2022, 05:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping ramai dikabarkan telah dikudeta dan dikenai tahanan rumah oleh militer pada Sabtu (24/9/2022)

Topik “Xi Jinping” menjadi pembicaraan lebih dari 50.000 kali di Twitter pada Minggu (25/9/2022) malam.

Ada warganet yang menyebarkan rumor bahwa Xi Jinping dijungkalkan dan ditahan oleh Tentara Pembabasan Rakyat China (PLA). Namun belum ada pernyataan resmi dari Beijing mengenai rumor tersebut.

Baca juga: Di Balik Isu Kudeta Militer China dan Xi Jinping dalam Tahanan Rumah


Rumor yang mendasari Xi Jinping dikudeta

Sejumlah hal mendasari adanya rumor bahwa Xi Jinping telah dikudeta. Salah satunya karena Xi yang lama tak tampil di publik. 

Dikutip dari Bussinesstoday, Presiden China Xi Jinping terakhir kali terlihat di depan umum saat KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada 15-16 September 2022. 

Dalam KTT itu hadir pula Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Terkait kegiatan tersebut, ada kemungkinan Xi Jinping dikarantina sesuai kebijakan nol Covid-19 yang diterapkan pada individu yang masuk ke China.

Spekulasi kudeta juga muncul usai sejumlah penerbangan komersial yang terbang di atas Beijing pada Sabtu (24/9/2022) dilaporkan dibatalkan. 

Terdapat pula laporan tak terkonfirmasi mengenai pembatalan layanan bus dan kereta cepat keluar Beijing.

Menurut laporan Newsweek, kendati mengonfirmasi bahwa sejumlah penerbangan dibatalkan, situs web Bandara Internasional Ibu Kota Beijing menampilkan banyak penerbangan yang tinggal landas sesuai jadwal.

Di lain sisi, terdapat laporan bahwa sejumlah penerbangan dari Beijing dibatalkan karena sebuah latihan militer yang direncanakan.

Di Twitter, sebuah video yang mengklaim barisan kendaraan militer menuju Beijing untuk kudeta disebarkan secara luas. Namun, video ini tidak bisa diverifikasi.

 

Kabar kudeta Xi Jinping diragukan

Pakar China Aadil Brar menilai kudeta terhadap Xi Jinping tidak benar. Menurutnya berdasarkan data penerbangan, tak ada gangguan penerbangan terjadi.

Ia juga menunjukkan mengenai visual briefing publik yang dilakukan pejabat senior China dan menjukkan pemerintahan berfungsi normal.

Selain itu, media besar di Hong Kong seperti South China Morning Post juga belum memberikan informasi apapun tentang Xi Jinping ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com