KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia turun sekitar 5 persen pada Jumat (23/9/2022).
Anjloknya harga minyak ke level terendah dalam 8 bulan terakhir ini karena dolar AS mencapai level terkuatnya selama lebih dari dua dekade.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun sebesar 4,3 dolar AS atau sekitar 4,8 persen sehingga harganya menjadi 86,15 dolar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4,75 dolar AS atau 5,7 persen menjadi 78,74 dolar AS per barel.
Itu adalah penurunan minggu keempat berturut-turut untuk kedua minyak tersebut. Selain itu, harga bensin dan solar di AS juga mengalami penurunan lebih dari 5 persen.
Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Harga Minyak Mentah Dunia Turun Sekitar 1 Persen
Penurunan harga BBM terjadi di Inggris sejak Senin (19/9/2022), dan disebutkan menjadi yang terendah sejak 16 Mei 2022.
Dikutip dari walesonline.co.uk, satu liter bensin saat ini rata-rata seharga 1,66 pound atau Rp 27.300 sedangkan solar 1,81 pound atau sekitar Rp 29.700.
Harga tersebut turun jauh dari harga tertinggi pada 4 Juli 2022 yang saat itu harga bensin 1,92 pound atau Rp 31.300 dan harga solar 1,99 pound atau sekitar Rp 33.000 per liternya.
Terkait penurunan harga minyak dunia, apakah harga BBM Pertamina akan mengalami pernurunan?
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebutkan kewenangan menaikkan atau menurunkan harga BBM bersubsidi Pertamina berada pada pemerintah selaku regulator.
Namun untuk harga BBM non subsidi, Irto mengatakan terbuka kemungkinan harganya bisa mengalami penurunan.
“Kalau yang subsidi kewenangan menentukan harga di regulator ya. Sementara untuk BBM non subsidi kemungkinan tentu ada,” ujar Irto dihubungi Kompas.com, Minggu (25/9/2022).
Ia mencontohkan, hal itu terjadi pada saat harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada awal September lalu mengalami penurunan.
Sebagai jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM Non Subsidi, pengaturan harga diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).
Sesuai peraturan tersebut maka Pertamina akan mengevaluasi harga jual BBM non subsidi setiap bulannya.
“Pertamina selaku badan usaha juga akan mengevaluasi harga jual BBM non subsidinya setiap bulan,” ujar dia.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun, Mungkinkah Harga BBM Ikut Turun?