Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menurunkan Demam Tinggi secara Cepat Berdasarkan Usia

Kompas.com - 30/08/2022, 06:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demam adalah bentuk reaksi yang muncul ketika tubuh membantu memerangi virus yang menyerangnya. 

Demam ditandai dengan peningkatan suhu tubuh tinggi di atas 37 derajat celsius yang dirasakan hampir setiap orang, mulai dari bayi sampai dewasa.

Tidak hanya peningkatan suhu, demam juga diikuti dengan beberapa gejala, seperti kedinginan, nyeri otot, dan tubuh yang lemas.

Kendati demikian, gejala dan penyebab demam cukup bervariasi.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam bagi Orang Dewasa Tanpa Konsumsi Obat

Gejala demam

Dilansir dari Medical News Today, gejala demam kerap ditandai oleh peningkatan suhu tubuh sekitar 37 derajat celsius.

Namun, suhu tubuh ini akan berfluktuasi secara alami sepanjang hari sesuai dengan aktivitas fisik.

Demam ringan terjadi ketika suhu tubuh seseorang mencapai 37,8 hingga 39 derajat celsius.

Sementara itu, demam tinggi terjadi ketika suhu tubuh seseorang melebihi 40 derajat celsius.

Selain suhu tubuh yang lebih tinggi, seseorang yang demam juga dapat mengalami beberapa gejala, di antaranya:

  • Berkeringat
  • Rasa panas dingin
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Merasa letih dan lesu

Demam yang sangat tinggi terkadang juga dapat menyebabkan kejang. Hal itu sering terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 bulan sampai 5 tahun.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam Anak Tanpa Menggunakan Obat, Apa Saja?

Ilustrasi orang mengalami demam.jcomp/ Freepik Ilustrasi orang mengalami demam.

Penyebab demam

Menurut Mayo Clinic, demam bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Demam di bawah 40 derajat celsius yang terkait dengan infeksi virus umum, seperti flu, dapat membantu sistem kekebalan melawan penyakit dan umumnya tidak berbahaya.

Namun, demam atau suhu tubuh yang meningkat mungkin disebabkan oleh:

  • Infeksi virus
  • Infeksi bakteri
  • Kelelahan karena cuaca panas
  • Kondisi peradangan tertentu, seperti rheumatoid arthritis--peradangan pada lapisan sendi (synovium)
  • Tumor kanker (ganas)
  • Reaksi beberapa obat, seperti antibiotik dan obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau kejang
  • Pasca-imunisasi, seperti vaksin difteri, tetanus, dan pertusis aselular (DTaP), pneumokokus, atau Covid-19.

Baca juga: Dua Hari Covid-19 di Korea Utara, 21 Kematian dan Ratusan Ribu Warga Demam

 

Cara menurunkan demam

Ilustrasi cara menurunkan demam pada anak tanpa obatShutterstock/Petrovich Nataliya Ilustrasi cara menurunkan demam pada anak tanpa obat

Cara menurunkan demam tinggi dengan cepat dapat dilakukan sesuai kategori usia, mulai dari bayi, anak-anak, hingga dewasa.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut cara menurunkan demam tinggi sesuai usianya.

1. Cara menurunkan demam pada bayi usia 0-3 bulan

Cara menurunkan demam pada bayi yang baru berusia 0-3 bulan dengan suhu tubuh 38 derajat celsius adalah sebagai berikut:

  • Beri pakaian yang nyaman
  • Cek suhu tubuh bayi secara berkala dengan termometer
  • Pastikan kebutuhan cairannya tercukupi dengan cara memberikan ASI atau susu formula
  • Jaga suhu ruangan kamar idealnya 20-22 derajat celsius
  • Jika suhu tubuh tidak berangsur turun, segera hubungi dokter untuk mendapatkan resep obat yang tepat.

2. Cara menurunkan demam pada bayi usia 3-6 bulan

Menurunkan demam dengan suhu 38,9 derajat celsius pada bayi berusia 3-6 bulan bisa dilakukan dengan:

  • Memakaikan pakaian yang nyaman
  • Cek suhu tubuh secara berkala
  • Penuhi kebutuhan cairannya seperti ASI, susu formula, air putih
  • Ajak untuk beristirahat
  • Jika suhu tubuh tidak lekas turun dan tubuh semakin lesu, segera hubungi dokter.

3. Cara menurunkan demam pada bayi 6-24 bulan

Cara menurunkan demam pada bayi 6-24 bulan dengan suhu tubuh 38,9 derajat celsius, di antaranya:

  • Berikan ibuprofen dengan dosis yang sesuai petunjuk label
  • Jangan beri aspirin kepada bayi atau balita
  • Hubungi dokter jika demam tidak turun dalam sehari.

4. Cara menurunkan demam pada anak usia 2-17 tahun

Penanganan demam pada anak yang berusia 2-17 tahun dengan suhu tubuh 38,9 derajat celsius dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Ajak anak istirahat total
  • Berikan minum air putih agar tubuhnya tidak dehidrasi
  • Apabila anak tidak memiliki penyakit penyerta bisa diberikan obat parasetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dosis
  • Jangan pernah memberi obat aspirin
  • Cek berkala suhu tubuh anak Anda
  • Jika demam tidak kunjung turun dalam 3 hari maka harus segera dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam bagi Orang Dewasa Tanpa Konsumsi Obat

 

5. Cara menurunkan demam pada orang dewasa

Cara menurunkan demam pada orang dewasa tidak jauh berbeda, yaitu:

  • Istirahat yang cukup
  • Cukupi cairan tubuh agar tidak dehidrasi
  • Kenakan pakaian nyaman
  • Berendam di air hangat supaya rileks
  • Jika perlu obat-obatan, dapat mengonsumsi parasetamol, ibuprofen, atau aspirin dengan dosis yang disesuaikan serta diminum teratur.
  • Apabila setelah mengonsumsi obat penurun panas, demam tidak kunjung terlihat tanda-tanda baik, segera periksakan ke dokter.

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Demam Berdarah Dengue

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com