Namun ketika tikus tersebut terkena lingkungan yang dingin sekitar 4 derajat celcius, para peneliti mengamati bahwa sensitivitas insulin tikus dan metabolisme glukosa meningkat, serta berat badan mereka menurun.
Kondisi ini berbeda dibandingkan dengan hewan kontrol yang dipelihara di zona termonetral atau suhu lingkungan ketika tubuh tidak perlu menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu inti tubuh.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa Maresin 2 dapat memiliki aplikasi klinis sebagai terapi untuk pasien dengan obesitas, penyakit metabolik, atau penyakit lain yang terkait dengan peradangan kronis.
Tim mencatat, jalan pintas untuk meningkatkan kesehatan metabolisme mungkin sudah ada.
Beberapa penelitian pada manusia yang dilakukan di Joslin dan di tempat lain menunjukkan bahwa paparan suhu yang agak dingin, sekitar 10-12 derajat celcius, telah terbukti cukup efektif mengaktifkan jaringan adiposa coklat dan meningkatkan metabolisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.