Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Dingin Dapat Menurunkan Berat Badan, Ini Penjelasan Ilmuwan

Kompas.com - 28/08/2022, 10:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obesitas meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, jantung, dan beberapa jenis kanker.

Dengan menciptakan peradangan kronis tingkat rendah dan penumpukan sel kekebalan di jaringan sensitif insulin, obesitas adalah salah satu faktor yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya.

Para ilmuwan percaya bahwa membalikkan peradangan kronis ini dapat menunda munculnya penyakit terkait obesitas dan mungkin membuat seseorang jadi lebih mudah untuk menurunkan berat badan.

Peneliti dari Brigham and Women's Hospital dan Joslin Diabetes Center menemukan bahwa pada tikus obesitas yang diinduksi diet, paparan suhu dingin bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan toleransi glukosa di samping tubuhnya juga menyelesaikan peradangan yang disebabkan oleh obesitas.

Temuan mereka dilaporkan dalam makalah baru yang diterbitkan di Nature Metabolism, dikutip dari Scitech Daily.

Tim peneliti juga menemukan, mekanisme tersebut bergantung pada jaringan adiposa coklat yang biasa disebut sebagai "lemak baik".

Baca juga: 15 Makanan Pembakar Lemak untuk Menurunkan Berat Badan


Jaringan itu melepaskan molekul alami yang disebut Maresin 2 sebagai respons terhadap rangsangan dingin.

Jaringan adiposa coklat dikenal sebagai organ endokrin aktif karena mengeluarkan molekul yang berkomunikasi dengan jaringan lain yang mengatur metabolisme.

Hal ini membantu pelepasan energi yang tersimpan dan dapat mempercepat penurunan berat badan serta meningkatkan kesehatan metabolisme.

"Bukti ekstensif menunjukkan bahwa obesitas dan sindrom metabolik terkait dengan peradangan kronis yang mengarah pada resistensi insulin sistemik," kata peneliti senior di Fisiologi Integratif dan Metabolisme di Joslin Diabetes Center dan profesor kedokteran di Harvard Medical School, Yu-Hua Tseng.

"Kami menemukan bahwa paparan dingin mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme pada obesitas yang dimediasi setidaknya sebagian oleh aktivasi jaringan adiposa coklat," sambungnya.

Menurutnya, temuan ini menunjukkan fungsi jaringan adiposa coklat yang sebelumnya tidak diketahui dalam mempromosikan resolusi peradangan pada obesitas.

Sementara dalam dua percobaan sebelumnya, Tseng dan rekannya menemukan bahwa lemak coklat dapat diaktifkan oleh paparan dingin untuk menciptakan mediator lipid tertentu yang mengontrol metabolisme nutrisi.

Baca juga: Bisakah Menurunkan Berat Badan 5 Kilogram dalam 1 Minggu?

ilustrasi obesitasSHUTTERSTOCK/JPC-PROD ilustrasi obesitas

Dalam studi saat ini, para peneliti mengidentifikasi peran baru untuk mediator lipid yang dihasilkan dari lemak coklat untuk mengatasi peradangan.

Mereka juga memiliki model tikus yang ketika diberi diet tinggi lemak standar barat, tikus-tikus tersebut akan mengembangkan obesitas.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com