Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 14 Agustus: Shanghai Perpanjang Masa Tes Covid-19 | Korut Hapus Kewajiban Masker

Kompas.com - 14/08/2022, 11:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah negara kini kembali dihadapkan dengan kenaikan kasus akibat varian baru, di tengah upaya mereka menuju endemi Covid-19.

Kendati demikian, kenaikan kasus tidak membuat negara-negara itu menerapkan kembali pembatasan seperti sebelumnya.

Kekebalan yang sudah terbentuk melalui vaksinasi dan infeksi Covid-19 menjadi faktor penting untuk menekan jumlah pasien dengan kondisi parah atau meninggal dunia.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Minggu (14/8/2022) adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif: 594.549.458
  • Meninggal: 6.453.284
  • Sembuh: 566.877.621

Sementara kasus aktif secara global mencapai 21.218.553 dengan rincian 21.172.906 dalam kondisi ringan dan 45.647 di antaranya kritis.

Baca juga: Menilik Aturan soal Adanya Kasus Covid-19 di Sekolah, Berapa Lama KBM Diberhentikan?


Update kasus Covid-19 di Indonesia

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin didampingi Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar memberikan keterangan usai melakukan kunjungan ke Ogan Ilir Sumatera SelatanAMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin didampingi Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar memberikan keterangan usai melakukan kunjungan ke Ogan Ilir Sumatera Selatan

Di Indonesia, tren kenaikan kasus masih fluktuatif di angka ribuan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi seiring ditemukannya subvarian Omicron.

Pada Sabtu (13/8/2022), Indonesia melaporkan 5.104 kasus Covid-19, terendah dalam lima hari terakhir.

Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan berasal dari DKI Jakarta dengan 2.287 kasus dan Jawa Barat 1.129 kasus.

Dengan catatan angka kasus baru tersebut, positivity rate Covid-19 di Indonesia mencapai 9,08 persen.

Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus di suatu negara dianggap terkendali apabila angka positivity rate berada di bawah 5 persen.

Baca juga: Kapan Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Dilakukan pada Masyarakat Umum?

Shanghai perpanjang syarat tes Covid-19 mingguan

Seorang pekerja mengendarai gerobak penuh dengan kotak kertas yang lewat oleh penduduk di sebuah toko yang dibuka kembali setelah penguncian tindakan pandemi dicabut, Selasa, 31 Mei 2022, di Shanghai, China.AP PHOTO/CHEN SI Seorang pekerja mengendarai gerobak penuh dengan kotak kertas yang lewat oleh penduduk di sebuah toko yang dibuka kembali setelah penguncian tindakan pandemi dicabut, Selasa, 31 Mei 2022, di Shanghai, China.

Kota terpadat di China, Shanghai, telah memperpanjang persyaratan tes mingguan Covid-19 dan pengujian gratis hingga akhir September 2022.

Dikutip dari Channel News Asia, warga tanpa catatan tes asam nukleat dalam tujuh hari terakhir akan diberi tanda kuning pada sistem kode kesehatan Shanghai.

Kode kuning membatasi akses ke beberapa tempat umum.

Pada Sabtu (13/8/2022), otoritas kesehatan di Shanghai mengatakan bahwa mereka mendeteksi satu kasus bergejala dan tiga tanpa gejala sehari sebelumnya.

Baca juga: Pfizer Kantongi Izin BPOM, Kapan Pemberian Vaksinasi Booster untuk Remaja?

Provinsi selatan Hainan saat ini merupakan wilayah yang paling parah dilanda China, dengan 594 kasus bergejala dan 832 kasus tanpa gejala dalam 24 jam terakhir.

Pembatasan ketat dan penguncian di tujuan wisata populer diperkirakan akan berlangsung selama akhir pekan.

Pada hari yang sama, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan total 2.144 infeksi Covid-19 baru, dengan rincian 704 bergejala dan 1.440 tidak menunjukkan gejala.

Baca juga: Jenis Vaksin Booster Kedua Berdasarkan Booster Pertama, Apa Saja?

Korut hapus kewajiban memakai masker

Park Sang-hak, tengah, seorang pengungsi dari Utara yang menjalankan Fighters for a Free North Korea bersiap untuk melepaskan balon berisi selebaran yang mengutuk Korea Utara pada 30 April 2021.AP/Lee Jin Man Park Sang-hak, tengah, seorang pengungsi dari Utara yang menjalankan Fighters for a Free North Korea bersiap untuk melepaskan balon berisi selebaran yang mengutuk Korea Utara pada 30 April 2021.

Korea Utara telah mencabut mandat masker dan melonggarkan pembatasan virus lainnya pada Sabtu.

Ini terjadi beberapa hari setelah Kim Jong Un menyatakan kemenangan atas virus corona.

Korea Utara sebelumnya menyalahkan Seoul karena menyebabkan wabah Covid-19 di Utara dan mengancam akan "memusnahkan" pihak berwenang Korea Selatan apabila diperlukan.

"Langkah wajib mengenakan masker dicabut di semua area kecuali area garis depan dan perbatasan kota, mengingat seluruh negara berubah menjadi zona bebas epidemi," tulis kantor berita resmi Korea Central News Agency (KCNA).

Baca juga: Apa Itu Epidemi Infeksi Usus yang Merebak di Korea Utara?

Jarak sosial dan tindakan anti-virus lainnya juga dicabut kecuali untuk wilayah perbatasan.

Orang-orang dengan gejala penyakit pernapasan disarankan untuk memakai masker dan warga Korea Utara didesak untuk tetap waspada terhadap hal-hal yang tidak normal.

Sejak akhir April, Korea Utara telah mencatat hampir 4,8 juta kasus demam dan hanya mengidentifikasi sebagian kecil dari mereka sebagai Covid-19.

Dari kasus itu, 74 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Sempat Dikabarkan Sakit, Apa Penyebab Kim Jong-un Kini Tampak Kurus?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Vaksin Covid-19 Tangkal Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com